
Dok.Suaka
SUAKAONLINE.COM,- Peraturan larangan merokok di lingkungan UIN SGD Bandung yang sudah beredar sejak dua pekan lalu, hingga saat ini dinilai belum efektif. Peraturan tersebut dikeluarkan berdasarkan surat edaran Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah Kota Bandung. Baca : UIN Bandung Segera Terapkan Larangan Merokok
Mahasiswa jurusan Jurnalistik, Djati Waluyo mengaku belum mengetahui edaran tersebut berlaku juga bagi mahasiswa. Menurutnya, tidak ada yang salah dengan merokok di kampus. Ia pun sering mendapati beberapa petugas Satuan Pengamanan (satpam) yang merokok sembarangan, bahkan ada dosen yang merokok sebelum kegiatan perkuliahan.
Menurutnya, dosen dan satpam seharusnya lebih dulu memberikan contoh bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa nantinya akan sadar dan malu dengan adanya aturan tersebut. “Kalau mahasiswa tidak boleh merokok sembarangan yang atasnya juga seharusnya memberikan contoh. Lagi pula kalau aturan tersebut mau diterapkan sediakan juga area merokok jadi tidak mengganggu asapnya, ada aturan ada solusi juga,” kata Djati, Sabtu (15/10/2016).
Berbeda dengan mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam Mohammad Amir Hamzah, yang sudah mengetahui adanya aturan tersebut. Dirinya menyayangkan masih adanya beberapa orang yang merokok secara sembunyi-sembunyi di gedung perkuliahan. Minimnya ruang terbuka di kampus, terkadang membuat sivitas akademika lebih memilih merokok di fakultas atau pun gedung perkuliahan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Bagian Humas UIN Bandung Saepudin mengatakan, sebuah aturan yang dikeluarkan oleh rektor akan dievaluasi setelah tiga bulan berjalan. Menurutnya, saat mengontrol di gedung Al-Jami’ah beberapa staf sudah banyak melakukan tindakan nyata untuk tidak merokok di dalam ruangan.
“Kesadaran yang berangsur-angsur membaik membuktikan bahwa adanya rasa ingin memperbaiki meskipun memang belum secara maksimal,” ujarnya.
Sejak adanya aturan tersebut, pihaknya juga mulai memasang stiker larangan merokok di beberapa ruangan sebagai bentuk pengawasan. Terkait sanksi tegas yang diberikan kepada tenaga pengajar, menurutnya masih dibicarakan dengan pihak kampus.
Terkait perencanaan smoking area memang belum bisa dipastikan, karena membutuhkan area khusus untuk penggarapannya. Saepudin juga menilai UIN SGD Bandung sudah tertinggal jauh dengan kampus lainnya di Bandung. Namun, ia tetap optimis ke depannya UIN SGD Bandung akan menjadi kampus tanpa asap rokok.
Reporter : Awallina Ilmiakhanza
Redaktur: Ibnu Fauzi