
SUAKAONLINE.COM – Sorak ramai suara anak kecil mulai terdengar saat memasuki lingkungan di Teras Sunda Cibiru, Selasa (3/12/2019). Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir mata kuliah Seni Musik, Tunas Generation yang merupakan mahasiswi dan mahasiswa jurusan Pendidikan Anak Usian Dini (PIAUD) semester tiga ini mengadakan berbagai rangkaian acara seperti pementasan drama musikal dari dua kelas serta perlombaan yang dikuti oleh anak usia dini.
Acara ini bertujuan untuk mengembangkan sikap apresiasi melalui musik sehingga diimplementasikan dengan enam aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini. Aspek perkembangan kognitif, perkembangan fisik motorik, perkembangan sosial emosional, perkembangan agama dan moral, perkembangan bahasa dan perkembangan seni agar nanti anak-anak dapat menerapkan pada kehidupan sehari-hari.
Dengan mengusung tema “Mengembangkan Sikap Apresiatif dan Ekspresif Anak Melalui Pagelaran Drama Musikal”, dengan tujuan ketercapaian perkembangan anak. Ketua Pelaksana, Mega Lestari menjelaskan tema ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sikap apresiatif dan ekpresif anak terhadap seni khusunya dalam seni drama musikal. Karena dalam drama musikal dapat meningkatkan keberagaman perkembangan seperti kemampuan mengekpresikan diri melaui gerak, pengetahuan, pemahaman, artistik dan estetika.
Pagelaran yang ada pada kegiatan ini dibagi dalam dua bagian. Pagelaran pertama mengambil judul “Moli dan Tujuh Kurcaci” yang menceritakan persahabatan anak perempuan bernama Moli dengan teman ketujuh kurcacinya itu. Pada suatu hari mereka bertemu dengan seorang nenek yang mempunyai kebun yang ditumbuhi banyak buah. Lalu dari salah satu kurcaci tersebut ada yang mencuri buah nenek tersebut, tetapi yang tertuduh menjari pencurinya adalah teman kurcacinya yang tidak bersalah. Namun pada saat terjadi konflik tersebut, Moli berperan sebagai penengah yang melerai pertikaian kurcaci itu.
Sutradara pementasan pertama, Maudina Nurhayati Yuniar menyampaikan cerita tersebut merupakan kisah Snow White, hanya saja ada perubahan karena dirasa cerita aslinya tidak cocok dengan anak-anak. Sehingga adanya perubahan naskah cerita menjadi sederhana dan penambahan pelakon seorang nenek sebagai pemilik kebun agar cocok dan mudah untuk dipahami anak-anak yang menonton.
Dalam pagelaran kedua yang berjudul “Persahabatan” ini, menceritakan persahabatan anak-anak dalam lingkungan teman sekolah. Dimana sejumlah anak sedang mengikuti kegiatan studytour ke Kebun Binatang, kemudian terdapat tiga anak yang memisahkan diri dari kelompoknya agar bisa berpetualang lebih luas. Namun karena asyik dan terlalu bersemangat berpetualang, mereka memasuki wilayah dalam Kebun Binantang hingga tersesat.
Lalu terjadi konflik antara dua orang teman tersebut sampai satu orang anak pun merasa bingung ingin melerai temannya bagaimana. Setelah berfikir panjang, anak tersebut pun menyanyikan lagu-lagu persahabatan untuk menghibur dirinya dan teman-temanya agar tidak bertengkar lagi. Naskah cerita dalam pagelaran kedua ini merupakan ide dari sutradaranya sendiri dan juga penambahan dari teman-temannya.
“Saat itu saya buat dua cerita dan saya ajukan pada teman-teman atas pilihan cerita tersebut. Lalu kesepakatan dipilih yang kebun binantang. Teman-teman lain pun ikut berkontribusi membantu memberikan ide saat dirasa ada yang kurang”. Jelas Sahida Zuriyah, Sutradara pagelaran cerita persahabatan.
Tak hanya menampilkan pagelaran drama musikal oleh mahasiswa, pada acara ini juga diadakan perlombaan mewarnai gambar kurcaci dan menjahit gambar hewan gajah yang dilaksanakan bersamaan dengan dimulainya pagelaran tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh tiga sekolah, diantaranya RA Ar-Rasidiyah, Pos PAUD Aster dan RA Bani Hasan.
Salah satu perwakilan RA Bani Hasan, Fajrin pun sangat mengapresiasi kegiatan ini. “Terimakasih banyak telah mengundang kami, ini merupakan kebanggaan bagi kami. Sehingga anak-anak dapat berkreasi. Semoga bisa terus mengembangkan jurusan PIAUD, semoga semakin berkembang, luar biasa. Menginspirasi kita untuk membuat yang seperti ini juga nantinya.” Tutupnya.
Reporter : Hasna Fajriah
Redaktur : Lia Kamilah