
Infografik: Ricky Priangga Subastian
SUAKAONLINE.COM, Infografis, — Mudik menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Mudik atau pulang ke kampung halaman berkumpul bersama keluarga besar untuk merayakan hari Lebaran. Namun jumlah pemudik saat ini cenderung tidak stabil, kadang mengalami kenaikan dan mengalami penurunan jika dihitung dari mode transportasi yang digunakan.
Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah ekonomi masyarakat yang setiap tahunnya berbeda-beda. Kendala ekonomi bisa saja diakibatkan oleh meningkatnya kebutuhan pokok, dan harga tiket yang belum ditetapkan.
Berdasarkan data Direktorat Jendral Perhubungan Darat, prakiraan kenaikan jumlah sepeda motor hingga 50 persen atau 5,6 juta unit sepeda motor pada masa angkutan Lebaran 2016 dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 3,7 juta sepeda motor.
Sementara itu, untuk jumlah unit mobil naik 4,5 persen menjadi 2,4 juta mobil dibandingkan Lebaran 2015, yakni 2,3 juta mobil.
Menurut Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan yang tidak bisa diantisipasi adalah angkutan pribadi, estimasinya naik sekitar lima persen untuk mobil dan sepeda motor 50 persen. Peningkatan jumlah kendaraan pribadi tersebut tidak tertutup kemungkinan menimbulkan kemacetan.
Kementerian Perhubungan saat ini masih sulit mengantisipasi arus kendaraan pribadi pada masa angkutan mudik Lebaran 2016 yang diperkirakan naik baik unutk mobil maupun sepeda motor.
Jonan menyatakan bahwa pertama kali dalam sejarah operasi angkutan Lebaran di Indonesia, jumlah penumpang angkutan umum dengan menggunakan pesawat udara diprediksi paling tinggi dibanding mode transportasi lainnya. Jumlah penumpang angkutan udara diprediksi naik sebesar 7,6 persen yaitu sebanyak 4.648.047 juta penumpang dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 4.319.134 juta penumpang.
Tim Litbang LPM Suaka
Sumber; dephub.go.id, arah.com