Quantcast
Channel: Suaka Online
Viewing all 968 articles
Browse latest View live

Jadwal Wawancara Tahap Satu

$
0
0

Berikut nama-nama yang berhak mengikuti wawancara tahap satu penerimaan anggota LPM Suaka 2020:


Sabtu, 19 Desember 2020

NoNamaJurusanWaktu
Ruang Zoom Meeting 1
1.Fatimah Nur’ainiSosiologi/309:15 – 09:30
2.Fikri Septian Dwi PutraSosiologi/109:35 – 09:50
3.Adit Aly ZainalHTN/109:55 – 10:10
4.Aulia ShobrinaMKS/110:15 – 10:30
5.Aura Agisti ListianiTasawuf/110:35 – 10:50
6.Hamidah CharisaPAI/110:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 2
1.Muhammad Daffa AlrafiKPI/109:15 – 09:30
2.Naura Fatha LarasatiKPI/309:35 – 09:50
3.Nurul FatimahHukum Keluarga/309:55 – 10:10
4.Aulia Nazwa ShihabPsikologi/110:15 – 10:30
5.Arie Rio PrayogaSosiologi/110:35 – 10:50
6.AdimuktiJurnalistik/110:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 3
1.Salma NursabilaPend Biologi/109:15 – 09:30
2.Aneu Anggar NauliKPI/ 309:35 – 09:50
3.Aqbil FardanJurnalistik/309:55 – 10:10
4.Fauqi Muhtaromun NazwaHTN/110:15 – 10:30
5.Cita LestariHTN/110:35 – 10:50
6.Diva Ayu AfianiIlmu Politik/110:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 4
1.Ni Ketut Eigi KesumasEksyar/109:15 – 09:30
2.NurainunManajemen Dakwah/309:35 – 09:50
3.Hizqil Fadl RohmanStudi Agama-agama/109:55 – 10:10
4.Lidya MarlianaJurnalistik/110:15 – 10:30
5.Maula TamimiHukum Keluarga/310:35 – 10:50
6.Maulana Diffa PratamaHES/110:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 5
1.Hilmia AdhaPMI/109:15 – 09:30
2.Jajang RuhiyatJurnalistik/109:35 – 09:50
3.Mimar Rafi RizkillaIlmu Hukum/309:55 – 10:10
4.Karina AmartiaMKS/110:15 – 10:30
5.Mariyah Qurrotu’ainiiPend Biologi/110:35 – 10:50
6.Farhan MulyadinSastra Inggris/310:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 6
1.Dewanty AufaJurnalistik/109:15 – 09:30
2.Farida Nur AwaliaPAI/109:35 – 09:50
3.Norma SalsabilaPend Kimia/109:55 – 10:10
4.Rabiah al-AdawiyahKPI/310:15 – 10:30
5.Rashid AlrazAFI/310:35 – 10:50
6.Rayza FauzanKPI/110:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 7
1.Putra Dimas RJurnalistik09:15 – 09:30
2.Ramdhan HandikaHES/109:35 – 09:50
3.Silmi Nur AzizahPend Kimia/109:55 – 10:10
4.Zahra Mutiara RahmaPend Biologi/110:15 – 10:30
5.Shafa Kaulah AmaliaJurnalistik/110:35 – 10:50
6.Shafa Maura ZahwaJurnalistik/310:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 8
1.Ria WindaMKS/309:15 – 09:30
2.Rizky Muhyidin MuktiAP/109:35 – 09:50
3.Saddam AlfareziTeknik Informatika/109:55 – 10:10
4.Putri SaibaAP/110:15 – 10:30
5.Dzikri AmrullahPMH/110:35 – 10:50
6.Widianti Maharani DewiIlmu Hukum/110:55 – 11:10

Minggu, 20 Desember 2020

NoNamaJurusanWaktu
Ruang Zoom Meeting 1
1.Muhamad WasiudinHTN/109:15 – 09:30
2.NurhasanahMKS/309:35 – 09:50
3.Sri NoviantiPend Kimia/109:55 – 10:10
4.Nur Laila AryaniManajemen/310:15 – 10:30
5.Nurhasanah (HTN)HTN/110:35 – 10:50
6.Aldi Bimas PutraIlkom Humas/510:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 2
1.Ajeng Kurnia FutriJurnalistik/109:15 – 09:30
2.AlamsyahMKS/109:35 – 09:50
3.Alya MuhtarKPI/309:55 – 10:10
4.Dwi Adrian NugrahaSosiologi/310:15 – 10:30
5.Elni PujayantiIlmu Hukum/110:35 – 10:50
6.Eryna SyahadatinaAP/510:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 3
1.Eneng Raysa BungaTeknik Informatika/109:15 – 09:30
2.Fadli Nur Islah AminIAT/509:35 – 09:50
3.Putri Atika ChairuliaJurnalistik/109:55 – 10:10
4.Raafi Herdiansyah PutraSosiologi/110:15 – 10:30
5.Roby FirdausKPI/110:35 – 10:50
6.Alisya DarmayantiEksyar/110:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 4
1.DartoKPI/509:15 – 09:30
2.Dheny PuspitasariHES/109:35 – 09:50
3.Dinda MutiaraMatematika/109:55 – 10:10
4.Ananda KhoirunnisaPend Kimia/110:15 – 10:30
5.Muhamad Ilham AlfarizyAFI/310:35 – 10:50
Ruang Zoom Meeting 5
1.Rahmi MaesarohHES/109:15 – 09:30
2.Muhammad Arya WiraAP/109:35 – 09:50
3.Nada LutfiyahTI/109:55 – 10:10
4.Putri IvandaAFI/310:15 – 10:30
5.Rizki Syafarudin NurahmanPMI/110:35 – 10:50
6.SopiyahManajemen Dakwah/310:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 6
1.Reza HardiyantiTasawuf/109:15 – 09:30
2.Intan Faizatul WidaIlmu Hukum/309:35 – 09:50
3.Muhamad Alfin RifansaniJurnalistik/109:55 – 10:10
4.Nirbitho Satrio AAP/110:15 – 10:30
5.Rihan Muhajir AuliyaKPI/310:35 – 10:50
Ruang Zoom Meeting 7
1.Shibghotulloh M RidhoMPI/309:15 – 09:30
2.Syifa Gevira SalsabilaIlmu Hukum/109:35 – 09:50
3.Rani Khaerany RizkiyahKPI/309:55 – 10:10
4.Riziq Abdul MalikKPI/310:15 – 10:30
5.Muhammad Hafizh FikryPend Kimia/110:35 – 10:50
6.Muhammad Luthfi DiantoJurnalistik/310:55 – 11:10
Ruang Zoom Meeting 8
1.Yoane Alya AfandiJurnalistik/309:15 – 09:30
2.Yopi MuharamMPI/309:35 – 09:50
3.Fitri Nur HidayahSosiologi/309:55 – 10:10
4.YulianingsihHES/310:15 – 10:30
5.Zahra Siti SyahidaMKS/310:35 – 10:50

Catatan:

1. Siap-siap 15 menit sebelum masing-masing jadwal wawancara.

2. Waktu: Senin, 14 Desember 2020

3. Bagi yang namanya belum tercantum atau tidak bisa mengikuti wawancara sesuai jadwal yang ditentukan, silahkan hubungi:

➢ Ruang 1: Santika 0895-0464-6335
➢ Ruang 2: Gemilang 0831-0696-7843
➢ Ruang 3: Evi 0895-6223-25847
➢ Ruang 4: Zahra 0878-2183-6502
➢ Ruang 5: Anita 0821-2116-5530
➢ Ruang 6: Raissa 0878-3060-0092
➢ Ruang 7: Hannah 0812-7765-9035
➢ Ruang 8: Faiq 0813-9641-11714. 

4. Mengenakan pakain bebas, dengan kriteria bersih, rapi dan sopan

5. Tempat: Zoom Meeting dengan pembagian ruang sesuai kelompok masing-masing (link akan dibagikan di WAG Oprec LPM Suaka 2020)

The post Jadwal Wawancara Tahap Satu appeared first on Suaka Online.


Aksara Saintek 2020: Kembangkan Seni dan Solidaritas Olahraga

$
0
0
Ilustrasi: Dok.Suaka

SUAKAONLINE.COM – Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) UIN SGD Bandung mengadakan Ajang Kreasi Seni dan Olahraga (AKSARA) Saintek 2020 via daring sejak 1 November hingga 12 Desember 2020 . Aksara ini merupakan program kerja baru yang dibuat oleh bidang olahraga Dema-F Saintek sebagai pengganti acara tahunan Saintek CUP. Dengan mengusung konsep daring, acara ini bertujuan mengajak masyarakat umum untuk tetap produktif dan berprestasi meski dalam kondisi pandemi.

Dengan mengangkat tema “Kembangkan Kreativitas Seni dan Solidaritas Berolahraga di Tengah Pandemi”, Ketua Pelaksana Aksara 2020, Muhammad Reynaldi Baihaqi menjelaskan bahwa acara ini lebih mengedepankan pada kesenian dibanding olahraga. Hal itu dimaksudkan untuk mengangkat budaya-budaya yang hilang dan terlupakan yang ada di masyarakat Indonesia. Dalam kegiatan ini terdapat dua cabang perlombaan, yaitu cabang perlombaan seni dan cabang perlombaan olahraga.

Cabang seni diantaranya yaitu lomba tarian tradisional, lomba baca puisi, lomba desain grafis dan lomba cover solo. Sedangkan pada cabang olahraga, ada perlombaan elektronik sport (e-Sport) yaitu mobile legend. Reynaldi mengatakan pemilihan mobile legend sebagai lomba e-sport dikarenakan pada saat ini masyarakat sekitar masih banyak yang memainkan game tersebut dan dapat dijangkau masyarakat luas. 

Antusiasme peserta yang mendaftar dalam kegiatan ini pun terbilang cukup banyak, namun di dominasi oleh peserta lomba e-sport. Pada lomba puisi ada delapan orang, peserta lomba cover solo 16 orang, peserta lomba desain grafis 13 orang, peserta tarian tradisional empat tim dan peserta e-sport 22 tim. Mahasiswa jurusan Teknologi Informatika ini sangat impresif dan tak menyangka orang-orang di luar Jawa ikut serta dalam acara ini.

”Sangat impresif banget dan nggak menyangka orang-orang dari luar Jawa ada yang ikut. Harapannya dari Aksara ini bisa mewadahi teman-teman untuk mengembangkan minat bakat dan potensinya dan dapat menjadi contoh serta mengharumkan nama Fakultas Saintek,” harap Reynaldi, Rabu (16/12/2020).

Dalam memenangkan lomba e-sport pun tak semudah yang dibayangkan. Perwakilan tim Juara I mobile legend, Farid Fahrul Rozi mengatakan bahwa dalam permainan mobile legend perlunya mengetahui tipe-tipe hero yang ada pada game tersebut. Dalam game mobile legend terdapat kurang lebih ratusan macam hero, dan masing-masing hero punya spesifikasinya tersendiri, seperti kemampuan, kekuatan,  keunggulan hero itu harus diperhitungkan. Tak hanya itu, komunikasi antar tim, skill individu antar player atau pemain, dan strategi permainan pun menjadi penting dalam turnamen tersebut.

Dengan mengikuti turnamen Aksara ini, Farid merasa senang dan dapat bersilaturahmi dengan tim lain serta para panitia. “Tim kami bersilaturahmi dengan tim lain dan panitia untuk mengikuti turnamen, dimanapun itu tujuan utama. Kedua, untuk menambah kemampuan tim kita bertemu dengan tim yang lebih kuat dari kami, dan menambah pengalaman agar intropeksi diri. Ketiga kesannya senang bisa maksimal dan alhamdulillah bisa juara satu,” ujarnya saat diwawancara via WhatsApp.

Bersamaan dengan Farid, pemenang Juara Favorit Tarian Tradisional, Via Leila Fahriah juga merasa Aksara merupakan acara yang bagus dan ruang lingkupnya luas. “Aksara ini suatu acara yang bagus banget, apalagi kalau diseriusin, cakupannya sudah luas. Apalagi ini baru pertama kali landing tapi sudah bisa menjangkau luas, jadi keren banget aksara ini.” Tutupnya.

Reporter: Hasna Fajriah/Suaka

Redaktur: Awla Rajul/Suaka

The post Aksara Saintek 2020: Kembangkan Seni dan Solidaritas Olahraga appeared first on Suaka Online.

Intellectual Competition: Kontribusi Mahasiswa terhadap Ekonomi Indonesia

$
0
0
HMJ Manajemen menggelar perlombaan Menulis Essay nasional dan Ekonomi Presentation, via Zoom, Jum’at (11/12/2020). (Auliya Umayna/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Manajemen menggelar Intellectual Competition yang bertema “Kontribusi Generasi Milenial terhadap Perekonomian Indonesia di Era New Normal”, via Zoom, pada Jum’at (11/12/2020). Acara ini merupakan perlombaan penulisan essay nasional dan ekonomi presentation.

Ketua pelaksana Intellectual Competition, Waidah menyampaikan bahwa tujuan diadakannya perlombaan ini adalah sebagai salah satu rangkaian dari Dies Natalis jurusan Manajemen dan juga untuk pengevaluasian kegiatan mingguan bidang Pengembangan dan Penelitian Intelektual HMJ Manajemen.

“Kita ada kegiatan rutinan yaitu RMJ (Rumah Manajemen Juara), disitu kita menjadi wadah bagi mahasiswa-mahasiswa Manajemen untuk menggali potensi intelektualnya berupa kegiatan tiap mingguan, ada debat, presentasi, Karya Tulis Ilmiah dan bahasa. Nah dari kegiatan-kegiatan rutinan tersebut kita mengevaluasinya dengan mengadakan intelektual competition ini,” tuturnya saat diwawancarai melalui Whatsapp, Selasa (15/12/2020).

Ia juga menyampaikan bahwa diadakannya Intellectual Competition ini diperuntukkan kepada mahasiswa-mahasiswa Manajemen agar mencoba berkompetisi secara nasional dengan mahasiswa-mahasiswa di seluruh Indonesia. Tema yang diambil untuk acara ini diharapkan agar mahasiswa dapat berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Pemenang Intellectual Competition, Ari Nugraha menjelaskan mengenai teknis perlombaan. Masing-masing kelas dipilih tiga orang sebagai perwakilan untuk mengikuti lomba. Masing-masing perwakilan kelas tersebut memilih judul sesuai tema yang diperlombakan. Ari Nugraha dan timnya mengangkat tema tentang “Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bergerilya Ekonomi Berjaya”.

“Jadi untuk kelas kami, khususnya tim saya itu menitikberatkan terhadap pentingnya peran UMKM terhadap perekonomian Indonesia. Jadi jika UMKM itu bangkrut maka ekonomi Indonesia bisa jadi kolaps atau menurun,” ungkapnya saat dihubungi melalui WhatsApp. Ia mengaku dengan mengikuti lomba ini, tantangan yang dihadapi adalah kerja sama tim.

Ia juga membagikan tips and trik untuk menjadi pemenang dalam perlombaan tersebut. “Pertama pemilihan tim atau kualitas SDM untuk di timnya sendiri. Kadi kita perhatikan benar-benar orangnya orang yang bisa bikin makalah, orang yang bisa mengedit, dan yang bisa ngobrol. Jadi dalam satu tim itu diusahakan untuk komplit.” Ujarnya.

Terakhir, ia juga sangat terkesan dengan pengalaman barunya dalam mengikuti perlombaan via daring yang mengharuskan dirinya berbicara secara online di depan kamera. Ari juga berpesan agar antusias dari peserta bisa ditingkatkan kembali agar persaingan bisa lebih ketat dan bisa benar-benar menunjukkan SDM Manajemen.

Reporter: Auliya Umayna/Suaka

Reporter: Awla Rajul/Suaka

The post Intellectual Competition: Kontribusi Mahasiswa terhadap Ekonomi Indonesia appeared first on Suaka Online.

Tingkatkan Potensi dan Minat Matematika, Himatika Menggelar Komet 2020

$
0
0
Himatika menggadakan Kompetensi Matematika (Komet) via Zoom Meeting, Minggu (20/12/2021).(Auliya Umayna/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika (HIMATIKA) Fakultas Sains dan Teknologi UIN SGD Bandung menggelar Kompetisi Matematika (KOMET) secara online via aplikasi Zoom pada Minggu (20/12/2020). Acara yang menjadi rangkaian dari Mathfest ini, diikuti oleh siswa-siswi tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) /sederajat se-Indonesia dengan jumlah peserta kurang lebih 200 orang.

Ketua pelaksana Kompetisi Matematika, Antika menyampaikan bahwa tujuan dari diadakannya perlombaan ini untuk memberikan kesempatan kepada siswa SMA sederajat se-Indonesia  agar saling berkompetisi dan meningkatkan potensi serta minat mereka pada bidang matematika. Selain itu, perlombaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan eksistensi Himatika UIN SGD Bandung.

Ia juga menjelaskan mengenai sistem penilaian yang bedakan di setiap babaknya. “Babak penyisihan itu penilaiannya untuk soal pilihan ganda, jika jawaban benar nilainya empat dan jika salah minus satu, jika tidak dijawab itu nilainya nol. Sedangkan untuk isian singkatnya itu bernilai empat jika benar, jika jawaban salah atau tidak dijawab nol, dan untuk semifinal itu soalnya uraian jadi penilaiannya poinnya lima itu tergantung bagaimana para peserta menjawab soal tersebut. Kemudian untuk final itu penilaian keseluruhan ditentukan oleh juri dengan sekala 0-100,” tutur Antika saat diwawancarai melalui Whatsapp, Senin (21/12/2020)

Dengan tanpa adanya kendala dalam acara ini, Antika merasa sangat bersyukur karena ia dapat mengambil banyak pengalaman dan pembelajaran dari Kompetisi Matematika ini. “Untuk kendala sendiri alhamdulillah ya tidak ada, paling hanya sinyal misalnya dari operator yang telat share screen gitu, alhamdulillah selebihnya itu acara kita berjalan lancar,” ujarnya.

Lancarnya keberlangsungan Kompetisi Matematika ini tak luput karena adanya persiapan yang matang oleh Antika bersama panitia lainnya. Pesiapan dilakukan sebulan sebelum acara berlangsung, di awali dengan melakukan open recruitment, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan konsep secara bersama- sama oleh seluruh panitia, juga dengan membuat tim soal yang bertugas menyiapkan dan membuat soal untuk para peserta Kompetisi Matematika.

Pemenang Komet, Dutatama menjelaskan bahwa dari sebelum kompetisi dimulai, ia telah banyak belajar terkait materi pelajaran matematika.“Saya sudah menyiapkan materi dan sudah belajar dari hari-hari sebelumnya,  jadi waktu sebelum lomba itu hanya me-review materi saja. Sudah bisa siap karena di sekolah juga sudah belajar materinya. Selain itu, yang saya persiapkan adalah kondisi fisik supaya waktu lomba dalam keadaan sehat, dan karena online saya juga mempersiapkan koneksi internet, laptop atau tablet untuk persentasi saat final.” ujarnya.

Siswa yang berasal dari Semarang ini juga menjelaskan bahwa adanya tantangan yang dirasakan saat mengikuti kompetisi tersebut. Menurutnya saat mengerjakan pada babak semifinal dan final, soal yang diberikan panitia itu ada 20 soal uraian dengan waktu 90 menit. Hal itu menjadi tantangan sendiri bagi Dutatama, karena harus bisa menulis dengan cepat dan menghitung dengan teliti.

Terakhir, Dutatama juga membagikan tips dan trik untuk menjadi pemenang dalam kompetisi tersebut. “Sebenarnya seperti orang-orang pada umumnya, pertama harus ikut lomba agar banyak pengalamannya sehingga kalau sudah berpengalaman terus nanti di lomba berikutnya bisa lebih lancar lagi. Kemudian pentingnya belajar dan latihan,  kalau banyak pengalaman sudah menguasai materi- materinya kan sudah banyak latihan, jadinya  sudah tau bagaimana cara menumbuhkan ide saat mengerjakan soal.” Tutupnya.

Reporter:Auliya Umayna

Redaktur: Hasna Fajriah

The post Tingkatkan Potensi dan Minat Matematika, Himatika Menggelar Komet 2020 appeared first on Suaka Online.

Pengumuman Hasil Wawancara Tahap 1 Oprec LPM Suaka 2020

$
0
0

Daftar Peserta Lulus

No.NamaJurusan
1.Fatimah Nur AiniSosiologi/3
2.Adit AlyHTN/1
3.Aura AgistiMKS/1
4.Hamidah CharisaPAI/1
5.NurhasanahMKS/3
6.Sri NoviantiPend Kimia/1
7.Nur LailaManajemen/3
8.NurhasanahHTN/1
9.Aldi BimasIlkom Humas/5
10.AdimuktiJurnalistik/1
11.Naura FataralasatiKPI/3
12.Aulia Nazwa SihabPSI/1
13.Arie Rio PrayogaSos/1
14.Muhammad DaffaKPI/1
15.Ajeng Kurnia FutriJurnalistik/1
16.AlamsyahMKS/1
17.Alya MuhtarDKI/3
18.Dwi Adrian NugrahaSosiologi/3
19.Elni PujayantiIH/1
20.Eryna SyahadatinaAP/5
21.Nurul fatimahHukum Keluarga/3
22.Aqbil FardanJurnalistik/3
23.Aneu Anggar NauliKPI/3
24.Salma NursabilaPend Biologi/1
25.Fauqi Muhtaromun NazwaHTN/1
26.Cita LestariHTN/1
27.Diva Ayu AfianiIlmu Politik/1
28.Eneng Raysa BungaTeknik Informatika/1
29.Fadli Nur Islah AminIAT/5
30.Alisya DarmayantiEksyar/1
31.Putri Atika ChairuliaJurnalistik/1
32.Raafi Herdiansyah PutraSosiologi/1
33.Roby FirdausKPI/1
34.Nur AinunMD/3
35.DartoKPI/V
36.Dinda MutiaraMTK/1
37.Hizqil FadlStudi Agama-agama/1
38.AnandaPendidikan Kimia/1
39.Lidya MarlianaJurnalistik/1
40.Maulana Diffa PratamaHES/1
41.Hilmia AdhaPMI /1
42.Karina AmartiaMKS/1
43.Mariyah Qurrotu’ainiiPendidikan Biologi/1
44.Mimar Rafi Rizkilla SyafrudinIlmu Hukum/3
45.Muhammad Arya Wira Putra DarmawanAdministrasi Publik/1
46.Rizki Syafarudin NurahmanPMI/1
47.Norma SalsabilaPend Kimia/1
48.Rabiah al-AdawiyahKPI/3
49.Rasyid AlrazAFI/3
50.Rayza FauzanKPI/1
51.Reza HardiyantiTasawuf/1
52.Intan Faizatul WidaIlmu Hukum/3
53.Muhammad Alfin RJurnalistik/1
54.Rihan Muhajir AuliaKPI/3
55.Dewanty AufaJurnalistik/1
56.Farida Nur AwaliaPAI/1
57.Rani Khaerany RizkiyahKPI/3
58.Muhammad Hafidz FikryPend Kimia/1
59.Syifa Gevira SalsabilaIlmu Hukum/1
60.Putra DimasJurnalistik/1
61.RamdhanMualamah/1
62.Silmi MutiaraPend Kimia/1
63.Zahra Mutia RahmaPend.Biologi/1
64.Shafa KaulahJurnalistik /1
65.Shafa Maura ZahwaJurnalistik/3
66.Ria WindaMKS/3
67.Saddam Al-FarezziTeknik Informatika/1
68.Dzikri AmrullohAP/1
69.Putri SaibaTeknik Informatika/1
70.Zahra Siti SyahidaMKS/3
71.Yopi MuharramMPI/3
72.YulianingsihHES/3
73.Fitri Nur HidayahSosiologi/3
74.Widianti MaharaniIlmu Hukum/1
75.Yoane AlyaJurnalistik/3

Daftar Peserta Lulus Bersyarat

NoNamaJurusanTugas
 Fikri Septian Dwi PutraSosiologi/1Administrasi
2.Muhammad WasiudinHTN/1Administrasi
3.Dheny PuspitasariHES/1Riset/Periset
4.Ni Ketut EigiEksyar/1Opini & Foto/Fotografer
5.Muhamad Ilham AlfarizyAFI/3Berita/Reporter
6.Maula TamimiHukum Keluarga/3Berita/Reporter
7.Farhan Mulyadin Satria DharmaSasing/3Desain/Layouter
8.Jajang RuhiyatJurnalistik/1Foto/Fotografer
9.Rahmi MaesarohHES/1Produk/Marketer
10.SopiyahMD/3Riset/Periset
11.Nada LutfiyahTeknik Informatika/1Berita/Reporter
12.Putri IvandaAFI/3Berita/Reporter
13.Dewanty Aufa ZahraJurnalistik/1Opini
14.Nitbitho Satrio AAP/1Riset/Periset
15.Shibghatulloh M. RidhoMPI/3Berita/Reporter
16.Riziq Abdul MalikKPI/3Riset/Periset
17.Muhammad Luthfi DiantoroJurnalistik/3Opini & Produk/Marketer
18.Rizky MuhyidinAP/1Opini

Catatan bagi peserta lulus bersyarat:

1. Peserta yang lulus bersyarat opini, ketentuan opini masih dengan tema “Kasus Penembakan Anggota FPI” dengan 3.000 karakter tanpa spasi. Untuk lulus bersyarat pada tugas bidang peminatan, ketentuan tugas sebagaimana sebelumnya yang ada pada formulir pendaftaran.

2. Semua persyaratan bagi yang lulus bersyarat harus dikumpulkan paling lambat Selasa, 29 Desember 2020 pukul 19.00 pada link gform yang akan dibagikan pada WAG Oprec LPM Suaka 2020.

The post Pengumuman Hasil Wawancara Tahap 1 Oprec LPM Suaka 2020 appeared first on Suaka Online.

Kepengurusan Ormawa-U

$
0
0

Kami melampirkan berkas-berkas berisi struktur kepengurusan Organisasi Kemahasiswaan setingkat Universitas di lingkungan UIN SGD Bandung.

Suaka Data Center (SDC) merupakan platform yang menyediakan berbagai data akademik dan kemahasiswaan di lingkungan UIN SGD Bandung. Data sepenuhnya diperoleh langsung dari sumber primer, sepeti Dirjen Pendis Kemenag, Al-Jamiah, Rektorat dan Organisasi Kemahasiswaan. Demi mendukung kelengkapan data, mahasiswa dapat mengusulkan masukan data yang dibutuhkan melalui emai kami risetdata.suaka@gmail.com

Penyunting – Tim Riset, Data dan Informasi

The post Kepengurusan Ormawa-U appeared first on Suaka Online.

Jumlah Wisudawan UIN Bandung (2014-2020)

$
0
0

Berdasarkan data yang kami kumpulkan dari situs suakaonline.com dan uinsgd.ac.id, dalam tujuh tahun terakhir, UIN Bandung telah meluluskan 28.708 mahasiswa dari berbagai jenjang mulai dari S1 hingga S3. Sejak tahun 2015 hingga tahun lalui, rata-rata wisudawan UIN Bandung terus bertambah. Tahun 2019 menjadi tahun yang mana lulusan UIN Bandung hampir mencapai 5 ribu wisudawan.

Sementara itu, menurunnya intensitas aktivitas akademik selama pandemic Covid-19 rupanya ikut mempengaruhi ikut turunnya jumlah wisudawan. Tahun ini, UIN Bandung hanya meluluskan 3.823 mahasiswa. Sebelum kemunculan Covid-19, wisuda offline terakhir atau wisuda ke-77 UIN Bandung melepas  1.256 wisudawan, semenjak beralih wisuda online, jumlah mahasiswa yang mengikutinya tidak pernah melebihi seribu orang.

Sementara itu, dala catatn tujuh tahun terakhir, wisuda ke-68 tahun 2017 merupakan salah satu wisuda dengan jumlah peserta paling banyak. Dalam satu sesi, UIN Bandung melepas 2.806 mahasiswa. Wisuda yang saat itu pertama dilakukan di kampus dua kemudian menuai banyak kritikan, terutama karena pelayanannya yang buruk.

Penyunting – Tim Riset, Data dan Informasi

The post Jumlah Wisudawan UIN Bandung (2014-2020) appeared first on Suaka Online.

Jumlah Mahasiswa Baru UIN Bandung tahun 2020

$
0
0

Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian Akademik UIN Bandung, per-tanggal 23 November terdapat 6.776 mahasiswa baru tahun 2020 yang telah melakukan registrasi. Jumlah mahasiswa baru di fakultas Tarbiyah dan Keguruan merupakan paling banyak jika dibandingkan fakultas lainnya, yaitu 1.325 mahasiswa dan fakultas Psikologi yang paling sedikit dengan 213 mahasiswa baru.

Rupanya banyaknya jumlah mahasiswa baru di tiap fakultas ikut dipengaruhi oleh banyak tidaknya program studi di setiap fakultas. Meski paling sedikit dari perbandingan fakultas, jurusan psikolog merupakan salah satu  jurusan dengan jumlah mahasiswa baru terbanyak. Tiga jurusan dengan jumlah mahasiswa baru terbanyak secara berturut-turut ialah, Manajemen Keuangan Syariah memiliki 277 mahasiswa baru, Sastra Inggris memiliki 265 mahasiswa baru, dan Sosiologi memiliki 238 mahasiswa baru.

Penyunting – Tim Riset, Data dan Informasi

The post Jumlah Mahasiswa Baru UIN Bandung tahun 2020 appeared first on Suaka Online.


As Resources Indonesia Gelar Webinar Self Action

$
0
0
Dengan bertemakan “Be a Star with Your Passion“, As Resources menggelar Webinar Self Action di Zoom Meeting, Selasa (5/1/2020.(Nuralfiah/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – As Resources Indonesia menggelar Webinar Self-Action via Zoom Meeting, Selasa (05/01/2021). Webinar ini merupakan projek akhir pada mata kuliah komunikasi bisnis di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN SGD Bandung. Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang  terdiri dari alumni KPI UIN SGD Bandung, mahasiswa KPI UIN SGD Bandung dan juga masyarakat umum.

Dengan mengangkat tema “Be a Star with Your Passion”, Panitia Acara Webinar, Mely Yasmin menjelaskan tujuan mengadakan webinar ini agar para peserta dapat mengetahui makna passion, bagaimana mengenali passion, dan memaksimalkannya supaya menjadi sebuah prestasi. Sesuai dengan tema yang diusung, webinar ini menghadirkan dua pembicara yaitu Mentor Bisnis, Ilyas Mubarok dan Putri Pendidikan Remaja Jawa Barat 2020, Nenden Servia Sandora.

Sebagai Mentor Bisnis, Ilyas Mubarok memaparkan pengalamannya saat mencari dan mengoptimalkan passion yang ia miliki, hingga akhirnya berbuah prestasi.  Salah satu cara pengotimalannya dengan berani mendobrak mental block yang ada dalam diri. Jelasnya, contoh mental block itu saat seseorang tidak percaya diri dengan potensi yang dimiliki.

“Sebenarnya tiap dari kita itu memiliki mental block, misalnya ada yang mengatakan ‘saya engga punya potensi’ ‘saya engga punya modal untuk melanjutkan mimpi’. Nah, temen-temen perlu diingat, modal itu engga harus berupa uang, namun otak, dengkul, dan ponsel itu pun bisa dijadikan modal untuk meraih mimpi. Maka kita harus berani mendobraknya. Selagi legal, halal, hajar,” ungkap Ilyas, Selasa (5/1/2021)

Selain itu, Ilyas pun menjelaskan rahasia kesuksesan berdasarkan pengalamannya. Menurutnya, untuk mewujudkan mimpi dapat dimulai dengan tidak menyiakan-nyiakan waktu, banyak membaca buku untuk memperluas wawasan, berada di lingkungan yang mendukung mimpi, memiliki mentor yang sudah ahli, fokus dengan hal yang sedang ditekuni, istiqomah TDR (tahajud, duha, sedekah) dan terakhir yang paling utama adalah selalu berbakti kepada orang tua.

Senada dengan Ilyas, Putri Pendidikan Remaja Jawa Barat 2020, Nenden Servia Sandora menjelaskan bahwa sukses itu setelah mencapai apa yang kita rencanakan dan mencoba mencari solusi dari mental block yang menyerang kita. Apabila ingin mengetahui passion kita, maka kenali dulu diri kita dan apa yang kita inginkan. “Mengetahui passion dengan mengetahui apa maumu.Jadi passion menurutku itu berawal dari bakat dan hobi yang terus diasah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nenden menjelaskan bahwa manusia harus mengetahui cara dan jalan untuk mengetahui passion yang Tuhan anugerahkan dalam diri. Pertama, ‘caranya’ yakni kita harus memiliki strategi atas hal yang ingin diraih. Kedua, ‘jalannya’ yakni kita harus membangun banyak relasi untuk mempermudah meraih kesuksesan.

Salah satu peserta webinar, Tifani mengaku antusias setelah mengikuti webinar, “Alhamdulillah dengan mengikuti webinar kali ini sangat luar biasa dengan para pemateri yang keren-keren tentunya,. makin menambah wawasan, dan juga pemahaman melalui Passion yang kita miliki,” ungkapnya saat diwawancara via Chat Private Zoom Meeting.

Tifani pun berharap semoga resolusinya di tahun ini lebih banyak terlaksana. “Harapannya  tentunya ingin membuat resolusi  ataupun rencana yang jauh lebih banyak, dan dapat Tifani usahakan, agar passion pun semakin terasah serta tidak menyia-nyiakan potensi dalam diri.“ Pungkasnya.

Reporter: Nur Alfiyah

Redaktur: Hasna Fajriah

The post As Resources Indonesia Gelar Webinar Self Action appeared first on Suaka Online.

Sejuta Manfaat Bersama HNI HPAI

$
0
0

SUAKAONLINE.COM- Sejak dulu Indonesia dikenal akan kekayaan hayatinya, maka tak heran jika obat tradisional telah dikenal sejak masa Kerajaan Mataram atau sekitar 1300 tahun yang lalu. Bukti yang memperkuat hal ini adalah relief-relief tanaman yang ditemukan di berbagai candi di Indonesia. Selain itu, bukti penggunaan obat tradisional juga ditemukan pada informasi tertulis pada Serat Kawruh yang berisi kumpulan ramuan obat asli Indonesia (Jawa) yang saat ini tersimpan di Perpustakaan Keraton (istana) Surakarta.

Meskipun obat tradisional atau obat herbal sudah ada sejak lama, akan tetapi ke-eksisannya tetap ada hingga saat ini. Hal ini dikarenakan kandungan dan khasiatnya yang dikenal ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit atau sekedar untuk menjaga kesehatan tubuh. Obat herbal juga sangat nyaman untuk dikonsumsi dan tentunya aman, tanpa efek samping seperti obat kimia pada umumnya.

Sehingga, bukan hal aneh jika menemukan berbagai macam obat herbal yang berupa produk dalam kemasan. Salah satu yang terpercaya adalah produk herbal HNI HPI. Yang merupakan singkatan dari Halal Network International untuk HNI dan Herbal Penawar Alwahida Indonesia untuk HPAI. Produk ini sudah bertaraf internasional dengan cabang yang tersebar dimana-mana.

Salah satu cabangnya adalah DC HNI HPAI Bogor yang terletak di Jalan Durian Raya No. 219/76, Rt. 04 Rw. 05, Bantar Kemang, Bogor. Meskipun begitu cabang ini menerima pemesanan online, sehingga tidak perlu khawatir untuk pembeli yang berasal dari luar daerah. Harga yang sesuai kualitas pun cukup terjangkau dari mulai Rp. 15.000 sampai Rp. 200.000 Rupiah.

Produk yang ditawarkan di DC HNI HPAI Bogor cukup banyak ragamnya. Tidak hanya obat-obat herbal, namun ada produk kecantikan, produk makanan dan minuman sehat dan lainnya, yang mana ke-herbalannya, ke-halalannya dan kualitasnya terjaga secara alamiah, ilmiah dan ilahiah-nya.

Obat herbal yang disediakan pun bermacam-macam, dengan berbagai khasiatnya masing-masing, seperti Pegagan HS dan Madu Asli Multiflora yang berguna menyembuhkan penyakit gagal ginjal atau spirulina sebagai suplemen tubuh yang juga berkhasiat untuk mengatasi anemia dan menutrisi kulit. Dari produk kecantikan sendiri ada body care routine, seperti day cream, facial wash dan produk lain yang baik untuk kesehatan kulit.

Untuk kamu yang ingin sehat dengan produk alami, yuk gabung dengan produk HNI HPAI yang dapat kalian pesan di DC HNI HPAI Bogor, cukup hubungi 087870721938 atau kunjungi Instagram @halalmart.hpaibogor yang bisa kamu hubungi pada jam operasional pukul 8.00 – 20.00 WIB.

Tim Adventorial : Salsabyla Farihati

The post Sejuta Manfaat Bersama HNI HPAI appeared first on Suaka Online.

Mengusir Bosan Ala Cupang Sahabat Kosan

$
0
0
Foto Instagram @cupang.sahabat_kosan

SUAKAONLINE.COM – Memelihara ikan hias sudah menjadi hobi banyak orang saat ini, terutama ikan yang tren pada 2020 kemarin, ya benar, ikan cupang. Karena keindahan warna dan ekornya, ikan cupang menjadi daya tarik untuk dipelihara. Selain itu, jenisnya yang beragam menjadi keunikan ikan yang berasal dari Asia tenggara ini.

Tak hanya mempercantik suasana rumah, ternyata memelihara ikan hias juga bisa ikut mengurangi stres. Keindahan ikan cupang selain menarik dijadikan hewan peliharaan, juga cocok menjadi teman pengusir sepi.

Berbicara ikan cupang hias, di Cimahi terdapat salah satu penjual ikan cupang hias yang beralamat di Jalan RH. Abdul Halim, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tegah, Kota Cimahi. Ia adalah Wiwin Wini Rahayu, owner dari Cupang Sahabat Kosan.

Wiwin yang merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik, UIN SGD Bandung, memulai bisnis ikan cupang hias bersama rekannya sejak dua tahun lalu. Ia menjual beragam jenis ikan cupang hias di akun Instagram-nya @cupang.sahabat_kosan. Jenis ikan cupang hias yang dijualnya yaitu Super Red, White Platinum, Super Black, Super Blue, Super Gold Yellow Solid, Koi Galaxy, Multi colour, Nemo, Bluerim, Black Series dan masih banyak lagi.

“Awalnya iseng, partner saya suka ikan cupang dan coba-coba buat ngawinin, kemudian jadilah kurang lebih 100 ekor dan dirawat sampai besar. Pas udah gede ikannya bingung mau di kemana-in. Akhirnya coba jual di Instagram dan Alhamdulillah bertahan sampe sekarang,” ceritanya saat diwawancarai via WhatsApp, Sabtu (5/12/2020).

Alasan memilih nama Cupang Sahabat Kosan yaitu karena Wiwin dan partner-nya merupakan penggemar band Noah. Penggemar Noah manamakan dirinya dengan Sahabat Noah, karena Wiwin dan partner-nya tinggal di indekos, maka mereka menamainya Sahabat Kosan. Kemudian ditambahkan kata “cupang” karena mereka menjual cupang dan diberi nama Cupang Sahabat Kosan.

Harga yang dibanderol oleh Cupang Sahabat Kosan mulai dari puluhan hingga ratusan ribu per ekorya. Harganya berbeda-beda tergatung ukuran, jenis warna, jenis ekor, dan kualitas ikannya. Murah di kantong dan tidak membuat asam lambung naik.

Selain itu, Wiwin juga menjual ikan cupang hampir ke seluruh nusantara melalui jasa pengiriman. Ongkos kirim dan biaya packing ditanggung oleh pembeli, dan jika ikan mati di dalam perjalanan, Wiwin akan memberikan garansi uang kembali atau ikan diganti dan dikirim ulang. Jadi, tidak usah khawatir bagi yang berada jauh dari lokasi Cupang Sahabat Kosan, karena Wiwin dan partner-nya siap mengirim ikan ke berbagai daerah dan melayani dengan ramah.

“Sebisa mungkin kami akan layani dengan baik dan penuh sopan santun. Buat kalian yang enggak bisa dateng langsung ke galeri CSK (Cupang Sahabat Kosan – red), enggak usah khawatir, karena ikan bisa kami kirim setiap hari. Dan yang paling penting yaitu harganya murah banget.” Tutup Wiwin.

Tim Advertorial: Yorin Zela

The post Mengusir Bosan Ala Cupang Sahabat Kosan appeared first on Suaka Online.

Whal Thrift: Bisnis yang Berangkat dari Hobi

$
0
0

SUAKAONLINE.COM – Saat ini baju thrifting jadi trend di kalangan anak muda. Kamu pasti pernah lihat di Instagram atau media sosial yang lain tentang trend baru ini. Banyak pertimbangan kenapa anak muda sekarang suka dengan barang-barang thrifting. Selain karena memang unik dan terlihat beda, trend ini juga membawa kita seperti ke tahun 90-an. Karena untuk mendapatkan barang yang lama ini, kita seperti memburu harta karun.

Whal Thrift sendiri, ikut serta hadir meramaikan market baru ini dengan sistem start order. Dengan itu, kalian sudah bisa mendapatkan sebuah barang thrifting. Untuk harga Whal Thrift sendiri sangat beragam tergantung dari bahan, merek, dan kualitasnya. Selain itu, kalian juga bisa loh mempelajari apa thrifting itu. Semua sudah lengkap di highlight Instagram Whal Thrift.

“Aku passion aja kayak mix and matching gitu terutama kayak outfit-outfit yang dari luar terus yang ukurannya big size itu aku suka, jadi akhirnya aku putusin buat jualan,” ucap founder Whal Thirft, Aleya, Jumat (13/11/2020). Jadi sudah tidak perlu diragukan lagi ya berbelanja di toko ini, karena pemiliknya pun dari kalangan penikmat thrifting.

Usaha yang dirintis Aleya ini sudah berjalan tiga bulan. Selain itu, toko yang berangkat dari hobi ini telah membuka lapaknya di Instagram dan di Shopee. Kalian bisa menemukan @whal.thirft di Instagram dan alyyznhnrs di Shopee

Varian produk yang disediakan oleh owner di @whal.thirft sangat beragam, mulai dari sweater, bucket heat, outer, hingga celana. Namun ada beberapa barang yang jarang dijual (tidak continue), tetapi kualitas dan harga tidak perlu diragukan lagi. Whal Thirft ini hadir menjawab kebutuhan kalian dengan barang yang sudah pasti unik dan lucu.

Selain jualan, melalui akun Instagram-nya Whal Thrift juga suka memberi tips loh seperti ide-ide atau trik-trik berpakaian, jadi enggak akan bosen deh. “Suka sharing, kadang suka komunikasi sama customer suka kasih tunjuk rekomendasi film atau rekomendasi jual-jual kaya aksesoris kaya gitu,” ujar Aleya. Jadi Whal Thrift tidak selalu tentang jualan, tetapi juga sebagai media yang informatif dan bermanfaat.

Eits terakhir, jangan lupa ya untuk mengikuti Whal Thrift di Instagram dan pantau update setiap rilisannya, kalau sudah kalian bisa langsung direct message deh untuk order. Kemudian jangan lupa follow akun Shoppe-nya juga, karena akan ada penjualan per-paket atau jual dua item, seperti borongan berskala mini, yuk ditunggu ya!

Tim Advertorial : Bagus Fatah

The post Whal Thrift: Bisnis yang Berangkat dari Hobi appeared first on Suaka Online.

SEJARAH PERLAWANAN MAHASISWA

$
0
0

SUAKAONLINE.COM – Sebagai salah satu negara dengan sistem demokrasi, sudah barang tentu Indonesia merupakan negara yang sarat akan aksi protes dan gerakan-gerakan massa. Demonstrasi dianggap sebagai salah satu cara yang paling efektif dalam menyampaikan aspirasi dan opini masyarakat di muka umum. 

Salah satu penggagas aksi massa yang paling besar di Indonesia adalah mahasiswa. Keberadaan mahasiswa dianggap sebagai agen kontrol sosial dalam pelaksanaan pemerintahan, hal ini  karena mahasiswa dikenal sebagai pihak yang memiliki kekuatan untuk menjembatani aspirasi masyarakat, dan merupakan pihak yang dapat mengkritik rezim secara langsung serta pro rakyat.

Beberapa demonstrasi mahasiswa yang paling besar dan cukup menyita perhatian publik adalah peristiwa Tritura (1966) yang melengserkan Ir. Soekarno dan awal dari pemerintahan orde baru, yang justru pada akhir eksistensi orde aru kembali ditumbangkan oleh mahasiswa melalui aksi Reformasi (1998), serta yang baru-baru ini terjadi adalah penolakan RUU Cipta Kerja atau Omnibus Lawa (2020) . 

Dalam sejarahnya, nafas perlawanan dan pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri, hal ini dikarenakan beberapa faktor seperti kesadaran masyarakat, rezim yang otoriter, pengaruh media massa dan lain sebagainya. 

Pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa selama era orde lama, orde baru dengan era pasca reformasi 1998 terdapat beberapa perbedaan yang mencolok salah satunya intensitas demonstrasi yang terjadi. Dalam masa pemerintahan Soekarno (orla) dan Soeharto (Orba), aksi massa ditemukan sedikit terjadi. 

Selain intensitas, metode demonstrasi yang dilakukan juga berbeda, pada era orba mahasiswa cendurung anarkis dan berakhir bentrok dengan aparat. Sementara untuk pasca reformasi, metode yang dilakukan cukup beragam seperti unjuk rasa jalanan (long march), aksi teatrikal, orasi, aktivisme internet, barikade, blokade, pembelotan sipil, kerusuhan, penjarahan, sidang rakyat, dan aksi damai. 

Ditilik dari tuntutan mahasiswa dan hasil keputusan dari pihak yang berkuasa, tampaknya sulit bagi mahasiswa era reformasi untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tuntutan yang dimuat. Musuh demo massa saat ini sangat banyak, termasuk para senior mereka sendiri yaitu aktivis 98 baik yang telah duduk di posisi strategis lembaga negara dan partai politik, atau yang sekadar menjadi pengamat. 

Sesuai dengan kalimat yang disampaikan Soekarno pada masanya, Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit, karena melawan bangsamu sendiri. Ditilik dari penyebab kerusuhan adalah diri kita sendiri, bangsa kita sendiri dan ulah tangan-tangan kotor mereka yang bicara atas nama kesejahteraan tetapi mencuri uang rakyat, mereka yang bicara atas nama keadilan tetapi menjadikan hukum kita rapuh. 

Dalam sejarah yang begitu panjang, budaya aksi demo di Indonesia masih tetap sama yaitu setiap kericuhan yang terjadi alam demonstrasi, merupakan akar dari tindakan refresif yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada mahasiswa baik itu penembakan, pengepungan, semprotan gas air mata, pemukulan, penculikan, penangkapan, dsb. Hampir dari seluruh demo yang terjadi, hal inilah yang paling berpengaruh terhadap jatuhnya korban dan rusaknya fasilitas publik. 

Peneliti : Gemilang Yusrima dan Anita Dewi/ Suaka 

Desain: Hamzah Ansharulloh/Suaka

The post SEJARAH PERLAWANAN MAHASISWA appeared first on Suaka Online.

Kocar-kacir Pembentukan Ormawa-U

$
0
0
Ilustrasi foto oleh Hamzah Ansharulloh/Suaka

Oleh: Fuad Mutashim

SUAKAONLINE.COM – Lebih dari dua tahun pembentukan Organisasi Mahasiswa Tingkat Universitas (Ormawa-U) tanpa kejelasan. Akhirnya pada November 2020, melalui sidang Musyawarah Mahasiswa Tingkat Tinggi Universitas (Musti-U) dan Musyawarah Mahasiswa Universitas (Musma-U), terpilih Ketua Sema-U, Ragen Regyta, dan Ketua Dema-U, Malik Fajar Ramadan untuk periode 2020/2021. 

Pembentukan kedua Ormawa-U ini melibatkan panitia Ad Hoc yang merupakan lembaga sementara bentukan Wakil Rektor (Warek) III. Berlandaskan SK Rektor Nomor : B-039/UN.05/I.2/PP.00.9/08/2020 yang diterbitkan pada 24 Agustus 2020. Panitia Ad Hoc bertugas membentuk mekanisme pemilihan organisasi intra kampus mahasiswa universitas, sekaligus mengambil alih fungsi Sema-U sebelumnya yang tidak berhasil membentuk Dema-U.

Ad Hoc mengumumkan akan menggelar Musti-U dan Musma-U secara bersamaan, yakni pada 9 November 2020 yang dilaksanakan secara daring melalui  Zoom Meeting. Padahal jika mengacu pada Konstitusi Keluarga Mahasiswa (KKM) BAB VI Pasal 13, yang menyelenggarakan Musma-U adalah Sema-U.

Menurut Sekretaris Ad Hoc, Agus Maulandi mengatakan bahwa sebelumnya hal tersebut telah dibicarakan di internal Ad Hoc. Pihaknya tidak menginginkan adanya penundaan dalam membentuk Ormawa-U. 

“Teman-teman Ad Hoc itu punya peran kreatif supaya memang tidak berlama-lama dalam urusan seperti ini. Ini juga karena berangkat dari delegasi Ad Hoc tiap fakultas, kita menanyakan terlebih dahulu setuju atau tidak, dan lagi-lagi kita harus menjunjung tinggi prinsip demokrasi,” ucap Agus, Selasa (8/12).

Pers Dilarang Hadir dalam Persidangan

Pembentukan Ormawa-U bukan tidak menuai berbagai macam polemik, dalam perjalanannya banyak sekali hal-hal yang menjadi kontroversi. Salah satunya adalah penolakan pers ketika hadir di sidang Musti-U dan Musma-U.

Awalnya dengan mengantongi izin dari bidang acara panitia Ad Hoc, Suaka berhasil mendapatkan link Zoom Meeting dan hadir langsung dalam persidangan. Sidang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB yang diawali sambutan dari Falah Alpaizi selaku koordinator Ad Hoc sekaligus pimpinan sidang. Dilanjut dengan pembahasan agenda acara dan tata tertib sidang. Sidang sempat diskorsing beberapa menit untuk istirahat dan melaksanakan solat dzuhur.

Di pertengahan pembahasan tata tertib, salah satu ketua HMJ mengusulkan agar media, dalam hal ini adalah Suaka dan Jurnalposmedia, tidak ikut serta dalam persidangan. Menurutnya, Suaka dan Jurnalposmedia tidak termasuk peserta sidang. Alasan tersebut tertera dalam Draf Sidang BAB II Pelaksanaan Musyawarah pasal 7 tentang Peserta Musyawarah. 

Peserta MUSMA-U Tahun 2020 terdiri dari: (1) Peserta penuh adalah delegasi dari tiap HMJ yang diwakili oleh Ketua Umum atau yang mewakili dibuktikan dengan surat mandate. (2) Peserta Peninjau adalah delegasi dari SEMA-F, dan DEMA-F setiap fakultas berjumlah 1 setiap Lembaga,” bunyi pasal tersebut.

Falah awalnya tidak setuju dengan usulan tersebut. Menurutnya selama hadirnya media tidak menganggu, maka sah saja untuk hadir dalam persidangan. Akan tetapi, forum tetap menyepakati usulan awal tanpa media. Alhasil Suaka dan Jurnalposmedia dikeluarkan dari persidangan. “Mohon maaf dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada Suaka dan Jurnalposmedia dipersilahkan untuk leave dari forum ini,” ujarnya.

Suaka kemudian menghubungi Bidang Acara Ad Hoc, Zaky Badruzzaman. Menurutnya, sidang digelar secara tertutup dan akan dikeluarkan press release terkait berjalannya sidang Musma-U. “Sudah saya usahakan, tapi sepertinya sidang berjalan tertutup untuk sekarang. Nanti ada press release-nya selepas persidangan,” ucapnya. Namun hingga sidang berakhir, tidak ada press release yang diterbitkan oleh panitia Ad Hoc. 

Dengan dikeluarkannya media menyebabkan HIMA Jurnalistik walk out dari persidangan. Ketua Bidang Pengembangan Aparatur Organisasi (PAO) HIMA Jurnalistik, Fadil Ilman merasa kecewa dengan keputusan forum mengeluarkan Suaka dan Jurnalposmedia. Menurut Fadil meskipun bukan sebagai peserta, pers berhak hadir untuk memantau jalannya sidang.

Sebelum walk out, Fadil sempat melakukan interupsi untuk mengadvokasi supaya Jurnalposmedia dan Suaka bisa masuk kembali ke persidangan. Namun hasilnya nihil, speaker dirinya dibisukan hingga tiga kali ketika melakukan interupsi, namun sidang tetap berlanjut. 

Sebagai utusan dari jurusannya, Fadil tidak mengambil keputusan secara sepihak. Ia berkonsultasi dengan Presiden Mahasiswa HIMA Jurnalistik, Ahmad Sopian Nurmawan dalam menyikapi hal tersebut. Setelah melakukan perbincangan, ia pun memutuskan untuk walk out dari sidang Musma-U.

“Ketika saya mengadvokasi dengan beberapa kali interupsi, lalu di-mute. Ketika saya ngomong dikit di-mute lagi, interupsi ngomong lagi di-mute lagi. Saya telpon Ahmed (sapaan karib Ahmad Sopian Nurmawan – Red)  karena Ahmed yang memiliki keputusan sebagai Presma dan saya hanya utusan di sana. Lalu  saya walk out di sana dengan menyampaikan di room chat bahwa HIMA Jurnalistik memutuskan walk out karena beberapa alasan yang tadi,” ujar Fadil.

Perkara Administrasi Bakal Calon

Awalnya, panitia Ad Hoc menerima dua pasangan calon ketua Dema-U yang mendaftar. Kedua calon tersebut ialah Malik Fajar Ramadan dari jurusan Muamalah dengan wakilnya Yogi Faturohman dari jurusan Akuntansi Syariah, dan Muhammad Rajli Nurfadli  dari jurusan Hukum Tata Negara dengan Layli Nur Rohmah dari jurusan Bahasa Sastra Arab sebagai wakilnya. Namun setelah melalui tahap verifikasi hanya Malik dan Yogi yang lolos sebagai pasangan calon. 

Sekretaris Ad Hoc, Agus Maulandi menyebutkan ada kecacatan pada persyaratan yang menyebabkan Rajli dan Layli tidak lolos. Kecacatan tersebut terletak pada materai yang dinilai hasil mengunduh dari internet. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu bentuk ketidakseriusan pasangan calon. 

“Kenapa tidak kemudian punya inisiatif supaya membeli materai dari warung kemudian ditempel dan ditandatangani. Nah kemarin ini kasusnya materai yang ditempelkan itu mengambil dari internet. Kita tentunya mempertimbangkan dulu hal itu. Dan kita memutuskan dari temen-temen Ad Hoc supaya tidak meloloskan pasangan calon tersebut,” jelas Agus pada Suaka (8/12).

Sementara itu, persyaratan untuk menjadi anggota Sema-U, bakal calon harus mendaftarkan diri pada Sema-F di setiap fakultasnya. Panitia Ad Hoc sebagai penyelenggara hanya memberikan regulasi umum untuk bakal calon, sedangkan untuk teknis pemilihan diatur oleh Sema-F tiap fakultasnya.

Kemudian berbeda dengan aturan di fakultas, panitia Ad Hoc memberikan aturan khusus bagi delegasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa – Unit Kegiatan Khusus (UKM-UKK). Sebelum menjadi anggota Sema-U, mereka harus melalui tahapan musyawarah yang digelar oleh Forum Komunikasi UKM-UKK (FKU). 

Sebelum dilaksanakannya Musti-U pada 9 November, panitia Ad Hoc telah mengeluarkan berita acara tentang penetapan anggota Sema-U periode 2020/2021. Dalam berita acara tersebut tertulis nama Afrida Kartika dan Nisa Sholehah sebagai delegasi UKM-UKK. Hal tersebut menuai perdebatan di internal FKU.

Pasalnya Afrida dan Nisa mencalonkan diri tanpa melalui musyawarah di internal FKU. Menurut Agus, keduanya sempat kebingungan sebelum akhirnya memberanikan diri sebagai delegasi UKM-UKK. “Mereka berdua pun bingung gitu komunikasinya ke siapa, karena mungkin komunikasi di internal FKU-nya pun tidak ada,” ujar Agus

Menanggapi hal tersebut, FKU langsung menggelar musyawarah besar pada Sabtu (13/11) sebagai wadah resmi kampanye calon delegasi Sema-U. Terdapat tiga calon yang mendaftarkan diri, masing-masing adalah perwakilan dari UKK Pramuka, Afrida Kartika, dari UKK Korps Sukarela (KSR), Nisa Sholehah, dan dari UKM Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman (LPIK),  Kiki Vijay.

Hasil musyawarah besar tersebut menetapkan Kiki Vijay sebagai calon dengan perolehan suara terbanyak, yakni 16 suara. Sementara Afrida memperoleh tujuh suara dan Nisa memperoleh delapan suara. Berdasarkan hasil tersebut, maka Vijay berhak menjadi anggota Sema-U sebagai delegasi dari UKM-UKK.

Meskipun demikian, nama Afrida dan Nisa tetap tertulis sebagai delegasi dari UKM-UKK. Keduanya telah ditetapkan sebagai anggota Sema-U berdasarkan SK Rektor Nomor : B-057/UN.05/I.2/PP.00.9/11/2020 Tentang Susunan Anggota Sema-U yang diterbitkan pada Jumat (13/11).

Menurut Agus setelah dilaksanakannya musyawarah besar FKU, Vijay tidak menyerahkan persyaratan yang telah ditetapkan Ad Hoc. Oleh karena itu, Vijay tidak berhak menjadi anggota Sema-U karena tak lolos secara administrasi.

“Silakan kalau pun ada temen-temen dari FKU yang lain mau mencalonkan diri menjadi anggota Sema-U. Cuma, persyaratannya harus terpenuhi. Kalau saja Kiki Vijay langsung menyerahkan persyaratan yang sudah ditetapkan oleh panitia Ad Hoc kita akan pertimbangkan itu. Bahkan mungkin bisa jadi kita akan mengganti Afrida, ” tutur Agus.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Suaka mencoba mengkonfirmasi pihak yang bersangkutan. Apa yang dikatakan oleh Agus dibantah oleh Vijay. Dirinya mengaku telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan panitia Ad Hoc. “Itu keliru, karena persyaratan yang saya tempuh itu sudah memenuhi persyaratan yang diajukan panitia Ad Hoc dari FKU,” ucap Vijay. 

Vijay menyebutkan dirinya telah mendapat surat rekomendasi dari Ketua LPIK dan Warek III yang langsung diserahkan kepada Koordinator Ad Hoc, Falah Alpaizi. “Saya direkomendasikan oleh ketua saya lalu didiskusikan ke FKU. Itu jalurnya benar dan persyaratannya juga sudah saya penuhi,” lanjut Vijay.

Salah satu panitia Ad Hoc perwakilan UKM-UKK, Fikri Azhari menyebutkan secara administratif Vijay telah memenuhi persyaratan. Ia sudah mencoba menghubungi Agus untuk meluruskan hal tersebut. Namun tidak ada respon yang signifikan dari pihak Agus selaku sekretaris Ad Hoc.

“Saya dari setelah musyawarah besar menghubungi beliau (Agus) buat beresin masalah. Karena dia tidak menerima nama hasil dari musyawarah FKU, dengan argumen tadi tidak memenuhi syarat katanya. Ketika beberapa kali diajak ketemu jawabnya cuma iya iya aja, tapi ketemunya engga jadi,” ujar Fikri, Rabu (23/12).

Fikri menjelaskan bahwa secara persyaratan tidak ada lagi yang perlu dipermasalahkan, karena persyaratan yang ditetapkan fakultas berbeda dengan FKU. Bahasa hukumnya, lex speciali de rogat legi general, artinya hukum yang khusus mengesampingkan hukum yang umum. Hukum yang umum adalah persyaratan yang dibuat Ad Hoc hasil serapan dari SK Dirjen, KKM dan SK Rektor. 

Ia juga menyebutkan bahwa komunikasi adalah hal terpenting dalam sebuah organisasi, terkhusus di FKU. Garis koordinasi FKU terletak pada komunikasi antar ketua UKM-UKK. Menurutnya, Afrida dan Nisa yang telah ditetapkan menjadi anggota Sema-U tidak ada komunikasi sama sekali dengan ketua UKM-UKK yang lain. 

“Dua nama yang sekarang ada di SK itu enggak ada komunikasi sama sekali dengan ketua-ketua UKM lain. Makanya, diadakan forum musyawarah supaya pendelegasian itu demokratis. Ada uji public terlebih dahulu, setidaknya para ketua bisa memilih siapa yang mau didelegasikan,” lanjut Fikri.

Fikri menyayangkan dalam SK Sema-U tidak tertera nama Kiki Vijay sebagai delegasi UKM-UKK. Menurutnya hal tersebut mencederai keputusan Musyawarah FKU. “Blunder bagi Sema-U sekarang, kalau memang di SK engga ada nama Kiki Fijay. Itu mah udah menciderai keputusan Musyawarah FKU.” Tutupnya.

Kemudian menanggapi hal tersebut, Suaka mencoba menemui dan menghubungi Warek III Bidang Kemahasiswaan, Ah. Fatonih untuk  meminta pendapat dan solusi terkait permasalahan Ormawa-U. Saat ditemui pada acara Pengukuhan Guru Besar, beliau enggan berkomentar mengenai isu tersebut. Hingga berita ini ditulis pun tidak ada tanggapan dari pihaknya terkait permsalahan Ormawa-U. [Kru Liput: Anisa Nurfauziah, Dhea Amalia]

The post Kocar-kacir Pembentukan Ormawa-U appeared first on Suaka Online.

Menilik Kesiapan UIN Bandung dalam Penerapan Kampus Merdeka

$
0
0
Ilustrasi oleh Rini Zulianti/Suaka

Oleh: Fauzan Nugraha dan Awla Rajul

SUAKAONLINE.COM – Januari lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengumumkan adanya kebijakan Kampus Merdeka yang merupakan kelanjutan dari kebijakan Merdeka Belajar. Dalam kebijakan Kampus Merdeka ini, terdapat empat poin perubahan kebijakan yang berlaku bagi Perguruan Tinggi.  

Kebijakan tersebut, di antaranya: pendirian Program Studi (Prodi) baru bagi Perguruan Tinggi Negerti (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan akreditasi A dan B, re-akreditasi bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap akreditasi. Lalu ada kebijakan tentang kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi PTN Badan Hukum (BH), dan hak mengambil mata kuliah di luar prodi dan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS). 

Menyikapi hal tersebut, UIN SGD Bandung telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Rektor Nomor: 076/Un.05/V.7/PP.00.9/09/2020 tentang waktu pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. SK tersebut berisikan tentang waktu pelaksanaan kegiatan Kampus Merdeka yang akan dilaksanakan mulai tahun 2021 pada mahasiswa semester lima. 

Wakil Rektor I, Rosihon Anwar mengamini pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka. Ia menyampaikan, saat ini UIN SGD Bandung tengah melakukan persiapan yaitu menyusun pedoman kebijakan Kampus Merdeka. Lebih lanjut, pihaknya akan melakukan tahap pengujian isi melalui workshop dan sosialisasi pada sivitas akademika. Ia juga mengatakan bahwa kebijakan ini akan berlaku untuk semua level. 

“Kurikulum itu berlaku untuk semua level, termasuk S2 dan S3. Untuk tahap pertama, kita sedang mempersiapkan untuk S1 terlebih dahulu,” ungkapnya kepada Suaka saat diwawancarai via WhatsApp, Senin (7/12/2020). 

Kebijakan Tiga Semester di Luar Kampus 

Menyoal persiapan pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Ija Suntana menerangkan pihaknya sedang menyusun pedoman kebijakan Kampus Merdeka. Beberapa poin yang sedang dibuat tersebut di antaranya mengenai mekanisme pelaksanaan kampus merdeka, pembiayaan, mekanisme penilaian, absensi, KRS, dan dosen. 

Ija menerangkan terkait kebijakan Kampus Merdeka di UIN SGD Bandung di antaranya mengenai kebijakan untuk kuliah di luar prodi. Mahasiswa diperbolehkan mengambil kuliah di luar prodi hanya tiga semester, baik itu di luar universitas maupun di dalam universitas. Untuk prodi di luar universitas, mahasiswa diharuskan membayar biaya sesuai dengan yang telah ditentukan universitas yang dituju. Terkecuali universitas dalam ruang lingkup Kementerian Agama (Kemenag). Jika dalam ruang lingkup UIN SGD Bandung maka tidak ada pembiayaan untuk mahasiswa, hanya membayar UKT seperti biasa.

Mengenai pembiayaan prodi di luar perguruan tinggi, Ija mengaku sejauh ini belum ada pembicaraan yang lebih intensif mengenai kerjasama pembiayaan. Sebab, perguruan tinggi lain juga belum memiliki format pembiayaan yang jelas. “Kita MOU dengan seluruh perguruan tinggi di Bandung semuanya sudah, tapi kerjasamanya umum, bukan urusan Kampus Merdeka. Sampai sekarang, karena urusan pembiayaannya belum disepakati oleh setiap kampus yang dijadikan mitra, maka kita belum bisa menindaklanjuti kegiatan Kampus Merdeka sekedar melalui MOU yang telah dibuat,” tambahnya (25/11/2020). 

Dalam hal kebijakan kuliah di luar prodi, UIN SGD Bandung akan membatasi  hanya lima mata kuliah yang dapat diambil, baik lintas prodi maupun lintas universitas. Dengan catatan pengambilan mata kuliah tersebut masih di dalam lingkup Kemenag. “Selain mata kuliah yang disajikan, ada permintaan khusus dari lintas universtas dan kementerian untuk mata kuliah yang menurut mereka butuh. Tapi kita juga membatasi jumlah mahasiswa. Misalnya mahasiswanya lebih dari lima, kita layani untuk mata kuliah khusus yang diminta oleh mereka,” tambahnya saat diwawancarai melalui Zoom Meeting, Sabtu (26/12/2020).  

Selain kebijakan mengambil mata kuliah di luar prodi, mahasiswa juga bisa mengganti 20 SKS dengan kegiatan organisasi di luar kampus. Dengan kriteria, organisasi tersebut memiliki hubungan dengan bidang keilmuan. Pada kriteria ini, selain relevan pada bidang keilmuan, organisasi tersebut harus relevan pula dengan pengabdian masyarakat. 

Kemudian, jika organisasi tersebut memiliki kegiatan penelitian, maka harus relevan antara kegiatannya dan prodi mahasiswa bersangkutan. Selain itu kriteria organisasi di antaranya: organisasi yang dituju memiliki legalitas, organisasi memiliki Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) yang mengatur kegiatan yang relevan dengan akademik mahasiswa, lalu organisasi tersebut memiliki dampak kepada masyarakat.

Hal tersebut senada dengan yang dijelaskan oleh Wakil Rektor II, Tedi Priatna. “Misalkan dari jurusan Ekonomi mau ikut serta belajar di jurusan Fisip mata kuliah A, tinggal ikut saja untuk kontrak kuliah dan sebagainya, sebagai mahasiswa UIN jadi tidak ada dampak anggaran. Namun kalau kuliahnya di prodi lain di luar perguruan kita, karena itu menyangkut rumah orang lain, itu yang saat ini jadi pembahasan seluruh perguruan negeri di Indonesia saat ini,” ungkapnya saat diwawancarai via telepon Kamis, (24/12).

Kesempatan Meraih Status PTN-BH dan Prodi Baru 

Selain kebijakan hak belajar tiga semester di luar prodi, Kampus Merdeka memberlakukan kebijakan pendirian prodi baru bagi PTN dan PTS dengan akreditasi A dan B, serta kebebasan bagi PTN-BLU dan Satker untuk menjadi PTN-BH. Suaka merujuk pada pedoman Kampus Merdeka yang dirilis oleh Kemendikbud di laman kemdikbud.go.id.

Arah kebijakan pendirian prodi baru, diantaranya: PTN dan PTS diberi otonomi untuk membuka prodi baru dengan syarat perguruan tinggi terakreditasi A dan B, prodi dapat diajukan jika ada kerjasama dengan mitra perusahaan, organisasi nirlaba, institusi multilateral, atau universitas Top 100 ranking QS, serta prodi baru bukan dari bidang kesehatan dan Pendidikan. Prodi tersebut disyaratkan memiliki kerjasama yang dilakukan dengan mitra mencakup tentang penyusunan kurikulum, praktik kerja dan penempatan kerja. Prodi baru tersebut akan otomatis mendapatkan akreditasi C. 

Namun, untuk kebijakan ini, Ija memaparkan bahwa kemudahan itu masih berlaku untuk PTN-BH. “Tapi itu ternyata universitasnya yang sudah berbadan hukum, yang PTN-BH. Kalau UIN statusnya masih BLU, kita berubah dari Satker menjadi BLU itu tetap saja untuk pengajuan prodi harus melalui mekanisme normal, dalam arti harus diajukan dulu ke kementerian,” tandasnya. 

Artinya, untuk membuka prodi baru, UIN SGD Bandung harus menjalani mekanisme normal. Jika prodi yang akan dibuka merupakan prodi umum, pihak kampus harus mengajukan ke Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) kemudian mengajukan ke Kemendikbud. Jika prodi yang dibuka adalah prodi agama maka cukup mengajukannya ke Diktis. 

Guru Besar UIN SGD Bandung bidang Administrasi Pendidikan, Jaja Jahari menyampaikan bahwa mendirikan prodi baru bukanlah hal yang mudah. Ada tahapan-tahapan dan syarat yang dilaksanakan. Jaja juga menyambut baik mengenai syarat pendirian prodi yang memiliki mitra kerja dengan perusahaan, organisasi nirlaba, institusi multilateral, atau universitas Top 100 ranking QS. 

“Hanya kalau dulu mungkin agak dipersulit dalam tanda kutip belum merdeka belajarnya, sekarang mungkin sudah. Sekali lagi itu harus memenuhi syarat-syarat dulu. Cuma harus tau dulu syaratnya apa dan kemudian aturan main. Kedua, kalau dengan mitra kerja itu, iya bagus. Maunya UIN ingin mendirikan teknik pariwisata perumpamaannya, kita harus hubungi travel (untuk melakukan Kerjasama, red),” ungkapnya melalui telepon, Sabtu (26/12/2020). 

Dalam kebijakan kebebasan PTN-BLU dan Satker untuk menjadi PTN-BH, tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 4 tahun 2020 tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 88 tahun 2014 tentang perubahan perguruan tinggi menjadi PTN-BH.

Sebelum adanya kebijakan Kampus Merdeka, syarat menjadi PTN-BH adalah perguruan tinggi harus sudah mendapatkan akreditasi A sebelum menjadi PTN-BH dan mayoritas prodi harus terakreditasi A. Dalam pedoman Kampus Merdeka dicantumkan bahwa PTN BLU dan Satker dapat mengajukan untuk menjadi PTN-BH tanpa ada akreditasi minimum. Perguruan Tinggi juga dapat mengajukan permohonan kapanpun, ketika merasa sudah siap. 

Ija menyampaikan bahwa ada resiko ketika perguruan tinggi menjadi PTN-BH, salah satunya adalah beban mahasiswa menjadi lebih besar. PTN-BH mendapatkan pembiayaan dari pemerintah hanya sebagai bantuan saja. Anggaran yang diberikan kepada perguruan tinggi akan lebih kecil dari APBN. Ia mengaku, rata-rata mahasiswa UIN SGD Bandung masih keberatan dalam hal biaya. 

“Karena jumlah mahasiswa kita 67% itu datangnya dari daerah dan itu mereka terbebani sekali. Makanya kita mempertahankan di BLU dulu, BLU pun juga kita berusaha untuk tidak terlalu berat bagi mahasiswa,” pungkas Ija. 

Kebijakan Kampus Merdeka merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud awal tahun lalu. Kemenag meratifikasi kebijakan tersebut dengan menyusun pedoman pelaksanaan Kampus Merdeka, mengikuti Kemendikbud. Namun, ada kekhususan tersendiri di dalam pedoman yang dibuat oleh Kemenag. 

Perbedaannya adalah pelaksanaan. Ija menjelaskan, terdapat istilah lintas universitas dalam kementerian yang sama dan lintas universitas dalam kementerian yang berbeda. “Nah kalau dalam kementerian yang berbeda ditarik biaya oleh universitas yang menjadi tujuan. Sedangkan kalau di dalam kementerian yang sama tapi lintas universitas itu tidak dikenakan biaya.” Ungkapnya. 

Perbedaan Kutub Pelaksanaan Kampus Merdeka 

Jaja Jahari mendukung adanya kebijakan Kampus Merdeka. Karena dengan adanya kebijakan ini mahasiswa tidak hanya handal dalam prodinya saja, tapi juga bisa handal di prodi yang lain. Ia juga mengaku mendesak pihak kampus untuk segera menjalani kebijakan baru ini dengan bertahap. 

Meski di lain sisi, ia mempertanyakan kesiapan kampus untuk melaksanakan kebijakan Kampus Merdeka. “Cuma masalahnya, bagaimana dibawahnya sudah siap atau belum. Siap tuh bukan hanya siap dosen atau gurunya, tapi juga infrastrukturnya udah siap belum? Termasuk dananya,” ungkapnya saat diwawancarai melalui telepon, Jumat (18/12/2020).

Ia memperkirakan dampak baik kebijakan ini, yaitu kesiapan sivitas akademika menghadapi era industri 4.0 bahkan 5.0. Dampak buruk yang memungkinkan baginya adalah SDM yang belum kuat dan teknologi yang belum canggih. “Yaa banyak hal-hal yang harus dibereskan. Tapi kalau nunggu bagus dulu, nunggu sumbernya dulu, kapan? Maka itu kalau saya, langsung aja direct, kerjakan aja. Lebih baik kita berhitung 1, 2, daripada tiba-tiba 8 lalu turun ke 7 ke 6, gitu. Ya gimana lagi kalau kita gak begitu, gak maju-maju.” Ungkapnya saat menyudahi percakapan siang itu. 

Di lain pihak, Suaka mewawancarai seorang mahasiswa Jurnalistik Elza Nurazizah, pada Rabu (18/11/2020). Elza menanyakan urgensi atas pemberlakuan kebijakan kampus merdeka di UIN SGD Bandung. Ia menilai bahwa kebijakan kampus merdeka dalam pemberlakuannya terlalu umum. Karena dalam rancangan kebijakan Kampus Merdeka mahasiswa terlalu dilepas untuk memilih prodi atau kampus yang akan dipilihnya nanti. Menurutnya lebih baik difokuskan pada praktik-praktik di setiap prodi atau kegiatan-kegiatan di luar kampus yang menunjang pada dunia kerja.

Menurutnya, untuk pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka di UIN SGD Bandung, seharusnya pihak birokrasi juga membenahi tata kelola birokrat agar yang terlebih dahulu merdeka adalah birokratnya. Elza juga menyampaikan untuk tidak terburu-buru. Karena dengan adanya keterlambatan dalam kebijakan pemberian kuota, kampus belum bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa saat pandemi, apalagi untuk melaksanakan kebijakan Kampus Merdeka.

UIN Bandung 100 Persen Siap 

Ija Suntana mengaku persiapan UIN SGD Bandung untuk melaksanakan kebijakan Kampus Merdeka sudah mendekati final. Dari mulai pedoman, aplikasi dan regulasi sudah rampung dibuat. Namun rampungnya persiapan ini, hanya pada pembelajaran lintas prodi atau lintas fakultas dengan presentase kesiapan sebesar seratus persen. Dalam perencanaannya, pedoman untuk kebijakan Kampus Merdeka akan dirilis pada akhir bulan februari.

“Kalau buat pelaksanaan Kampus Merdeka sudah siap kita. Sudah menyiapkan perangkatnya, kemudian dosennya sudah diberi pelatihan, kemudian para pemangku kebijakan juga sudah dilaksanakan penyamaan persepsi. Dan kita akan me-launching-nya akhir Februari, menjelang pelaksanaan di bulan April nanti. Di kampus sendiri kita sudah tidak ada masalah, kita sudah bisa eksekusi untuk lintas prodi atau lintas fakultas sudah siap, seratus persen kita siap.” tegasnya saat diwawancarai via Zoom Meeting Senin, (4/1/2021). 

Sedangkan untuk pembelajaran lintas universitas masih dalam proses. Hal tersebut terhambat dengan belum adanya kerjasama dengan universitas lain serta kendala kondisi yang masih menghadapi pandemi virus Covid-19. Belum adanya kerjasama dengan universitas lain terhambat karena kondisi di masa pandemi. [Kru Liput: Rini Zulianti, Tasya Augustya, Santika Lestari]

The post Menilik Kesiapan UIN Bandung dalam Penerapan Kampus Merdeka appeared first on Suaka Online.


MENYONGSONG KAMPUS MERDEKA

$
0
0

SUAKAONLINE.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim kembali meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar dimana dalam kebijakannya tersebut diberi tajuk Kampus Merdeka. Salah satu kebijakan Kampus Merdeka akan memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS).

“Perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela, jadi mahasiswa boleh mengambil ataupun tidak sks di luar kampusnya sebanyak dua semester atau setara dengan 40 sks. Ditambah, mahasiswa juga dapat mengambil sks di prodi lain di dalam kampusnya sebanyak satu semester dari total semester yang harus ditempuh. Ini tidak berlaku untuk prodi kesehatan,” ujarnya pada Rabu (24/01/2020)

Lebih lanjut, Mendikbud menjelaskan terdapat perubahan pengertian mengenai sks. Setiap SKS diartikan sebagai ‘jam kegiatan’ bukan lagi sebagai ‘jam belajar’. Kegiatan di sini berarti belajar di kelas, magang atau praktek kerja di industri atau organisasi, pertukaran pelajar, pengabdian masyarakat, wirausaha, riset, studi independen, maupun kegiatan mengajar di daerah terpencil. 

Mengenai adanya kebijakan kampus merdeka ini, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung sebagai Perguruan Tinggi yang berada dibawah naungan Kementrian Agama turut memberikan  komentar nya yang diwakili oleh Ija Suntana yang kini menjabat sebagai  Dosen Tetap sekaligus sebagai Asisten Ahli. 

Beliau menuturkan bahwa di UU tentang pendidikan tinggi memang tidak tersedia mengenai kampus merdeka, akan tetapi karena ini sudah menjadi kebijakan Kemendikbud sebetulnya kita terikat juga sekalipun UIN Bandung berada dibawah Kemenag maka tetap kita harus melaksanakannya, karena itu sudah menjadi kebijakan dan program pendidikan kita di tingkat nasional. 

Kementerian agama pun telah meratifikasi terhadap aturan tersebut sehingga kebijakan tersebut bisa diterapkan. Oleh sebab itu didalam rencana strategis kita kebijakan kampus merdeka ini nantinya akan dimasukan kedalam dokumen 2020-2024. Isu trategis kampus merdeka ini memang sudah masuk ke dalam renstra (rencana strategis). 

Pelaksanaan Kampus Merdeka di UIN Bandung sendiri akan segera direalisasikan oleh Rektor sebab sudah termasuk dalam agenda rencana strategis 2020-2024. Hal ini tentu sudah bukan menjadi wacana lagi. Menindaklanjuti hal tersebut sudah Rektor telah mengeluarkan SK mengenai pelaksanaan Kampus Merdeka ini dan direncanakan akan berlaku pada 2021 untuk mahasiswa semester 5. 

“Oleh karena itu terkait dengan kampus merdeka ini tidak ada hambatan mau itu prodi baru ataupun lama, karena regulasinya akan berbeda. Kampus merdeka tidak berhubungan terakreditasi atau tidak terakreditasi tapi pelaksanaannya adalah kebebasan mahasiswa untuk perkuliahan di luar selama tiga semester,” lanjutnya saat diwawancarai melalui Zoom Meeting pada Rabu (25/11/2020).

Sejauh ini, UIN Bandung telah menyusun pedoman pelaksanaan Kampus Merdeka. Draft yang ada dan SK akan ditetapkan dan segera disosialisasikan di bulan Desember ini. Selanjutnya Ija menjelaskan nantinya kampus hanya memperbolehkan perkuliahan Kampus Merdeka di luar kampus dan hanya berlaku bagi mahasiswa semester lima ke atas.

Peneliti: Santika Lestari dan Evi Fitaulifia/Suaka

Desain: Rini Zulianti/Suaka

The post MENYONGSONG KAMPUS MERDEKA appeared first on Suaka Online.

Kolaborasi Perspektif Islam dan Barat dalam Pengembangan Masyarakat Islam

$
0
0
Dengan bertemakan “Pengembangan Masyarakat Perspektif Islam dan Barat”, HMJ PMI adakan webinar intenasional dan bedah buku di Zoom Meeting, Minggu (10/1/2021).(Auliya Umayna/Suaka)

Himpunan Mahasiswa Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mengadakan Webinar International dan Book Review dengan bertemakan “Pengembangan Masyarakat Perspektif Islam dan Barat” via Zoom Meeting, pada Minggu (10/1/2021). Acara yang menjadi rangkaian dari Gebyar PMI 2021 ini menghadirkan Dosen PMI, Agus Ahmad Safei, Project Offer Trade and Investment Cluster The ASEAN – Japan Centre, Aya Ono, dan Monitoring, Evaluating, Accountability and Learning (MEAL) Islamic Relief Indonesia, Ela Nurhayati.

Ketua pelaksana Webinar Internasional dan Book Review, Fadzlan Ferdiansyah menyampaikan tujuan diadakannya acara ini untuk menginformasikan bahwasanya pengembangan masyarakat itu tidak hanya dari perspektif Islam atau barat saja, namun dari kedua perspektif tersebut dapat dikolaborasikan dalam sebuah pedoman ilmu.

“Ada satu sisi dimana kedua keilmuan tersebut bisa kita combination atau kita kolaborasikan menjadi satu pedoman ilmu. Maka munculah buku pengembangan masyarakat Islam perspektif Islam dan barat. Kemudian untuk membuka wawasan commodity development khususnya untuk pengembangan masyarakat Islam di UIN SGD Bandung, maupun di seluruh nusantara,” tuturnya saat diwawancarai melalui WhatsApp, Selasa (12/1/2021).

Dalam rangkaian acaranya, dimulai dengan opening ceremony dan di akhiri dengan bedah buku. “Pertama acara opening ceremony yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III, Dadan Suherdiana, dilanjutkan dengan perkenalan peserta Duta PMI pada pagi hari. Kemudian pada siang hari dengan acara webinar internasional dan bedah buku bertema “Pengembangan Masyarakat Perspektif Islam dan Barat,”ujarnya.

Acara yang diikuti oleh kurang lebih 200 peserta ini membahas mengenai buku karya Ahmad Agus Safei, Aya Ono dan Ela Nurhayati yang berjudul “Pengembangan Masyarakat Perspektif Islam dan Barat”. Dalam penjelasannya, Ela Nurhayati mengatakan bahwa prinsip dan dimensi pengembangan masyarakat dibagi menjadi tiga yaitu; pendekatan dari bawah ke atas, menghargai nilai-nilai pengetahuan dan kearifan masyarakat lokal, serta kemandiriran.

Lebih lanjut, Ela menjelaskan mengenai peran praktis atau perkerja pengembangan masyarakat terbagi menjadi beberapa bagian.“Mengenai peran praktis atau pekerja pengembangan masyarakat yang dibagi menjadi dua, yaitu Empowerment and Disempowerment yang nantinya akan berperan sebagai Rescuer, Provider, Modernizer, dan liberator,”jelasnya.

Salah satu peserta webinar international dan book review, Sri Rahartin mengatakan bahwa seminarnya yang diikutinya sangat menarik.“Webinar ini sangat menarik sekali karena membahas tentang pengembangan masyarakat Islam dari berbagai perspektif, yakni dari perspektif Islam dan barat. Maka dari itu sangat menambah pengetahuan saya ketika saya mengikuti webinar, apalagi saling bersinergi juga dengan program studi yang saja tekuni sekarang.”Ujarnya.

Sri juga menyampaikan bahwa dengan mengikuti webinar ini, ia bisa mendapatkan banyak referensi terkait pengembangan masyarakat dalam perspektif barat, misalnya literatur dari para penulis seperti Jim Ife, Anne. H. Toomey dan Noel Keough yang membahas tentang dimensi dan prinsip pengembangan masyarakat dalam hukum human right from below.

Reporter: Auliya Umayna

Redaktur: Hasna Fajriah

The post Kolaborasi Perspektif Islam dan Barat dalam Pengembangan Masyarakat Islam appeared first on Suaka Online.

Tabligh Akbar Dema FST: Pemuda yang Dirindu Syurga

$
0
0
Dema FST UIN SGD Bandung mengadakan Tablig Akbar dengan tema “Pemuda yang Dirindukan Surga” via Zoom, pada Minggu (17/01/2021). Acara ini diisi oleh Penulis dan Da’i Nasional Salim A Fillah yang menyampaikan kisah kisah terdahulu terkait cara menjadi pemuda yang di rindukan surga. (Auliya Umayna/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN SGD Bandung mengadakan acara Tabligh Akbar Wali dengan mengusung tema “Pemuda yang Dirindu Surga” via Zoom meeting dan live streaming YouTube, Minggu (17/01/2021). Tabligh akbar ini dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta mahasiswa dari berbagai jurusan.

Ketua pelaksana Tabligh Akbar, Asep mengatakan tujuan dilaksanakannya acara ini dalam rangka menyebarkan dakwah. “Diadakannya tabligh akbar ini dalam rangka menyebarluaskan dakwah, menyiarkan nilai-nilai Islami sebagaimana telah dicontohkan oleh umat terdahulu sebelum kita. Selain itu juga sebagai ajang silaturahmi antara civitas akademik juga masyarakat pada umumnya,” ujarnya saat diwawancara via daring. 

Acara tabligh akbar yang terbuka untuk umum ini membahas tentang bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah SWT, tips dan trik meraih kebahagiaan di surga, mengetahui lebih jauh terkait sosok pemuda yang ideal itu seperti apa, juga bagaimana cara menjalani kehidupan ini dengan semata-mata mengharap ridho Allah SWT. 

Dalam tabligh akbar ini, Da’i sekaligus penulis Salim A. Fillah menyampaikan ceramah puncaknya. Salim mengatakan bahwa hidup seorang pemudia itu dengan ilmu dan taqwa. jika kedua tersebut tida ada, maka keberadaanya dianggap tidak ada. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pemuda merupakan insan-insan istimewa yang diberikan ghirah.

“Pemuda adalah insan-insan istimewa yang Allah berikan bekal semangat, gelora dan cita-cita yang tinggi. Bahwasanya yang mempunyai maksud dan tujuan yang tinggi dalam kehidupan untuk memberikan yang terbaik kepada Allah, kepada rasulnya dan kepada orang-orang beriman untuk agama Islam, untuk negara dan bangsanya untuk umatnya, maka dia adalah seorang pemuda,” ujarnya.

Seorang pemuda menurutnya harus mempunyai tiga hal yakni beriman, mendapatkan bimbingan, berukhuwah dan bersinergi (take action) dengan wasiat Rasulullah. Bahwasanya siapa yang membaca surat al-kahfi di hari jum’at maka dia akan mendapatkan cahaya di antara dua jumat yaitu salah satunya cahaya petunjuk yakni dia senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah SWT untuk menjalani kehidupannya di sepanjang pekan tersebut.

Kemudian dalam acara tabligh akbar ini tidak hanya mahasiswa saja yang ikut tergabung di dalamnya. Namun juga turut mengundang seluruh ormawa yang ada di UIN SGD Bandung, termasuk juga Dekanat FST, jajaran Ketua Jurusan beserta dosen-dosen di ruang lingkup Fakultas Sains dan Teknologi.

Dalam rangkaian acara yang diadakan oleh Dema FST ini sendiri tidak hanya menyelenggarakan kegiatan dakwah saja, namun juga terdapat beberapa kegiatan lainnya seperti challenge dakwah islami, infaq peserta/donasi untuk perluasan dan renovasi PPBSA Hubbul Qur’an yang berada di daerah Majalengka.

Reporter: Yorin Zela/Suaka

Redaktur: Awla Rajul/Suaka

The post Tabligh Akbar Dema FST: Pemuda yang Dirindu Syurga appeared first on Suaka Online.

21 Pengurus Sema-U Resmi Dilantik oleh Warek III

$
0
0
Wakil Rektor III, A.H Fathonih tengah melantik anggota Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) UIN SGD Bandung periode 2020/2021 yang diselenggarakan secara daring via Zoom Meeting, Rabu (27/1/2021). (Siti Hannah Alaydrus/Suaka)

SUAKAONLINE.COM- Sebanyak 21 pengurus Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U) UIN SGD Bandung periode 2020/2021 resmi dilantik oleh Wakil Rektor III, Ahmad Fathonih, secara daring melalui Zoom Meeting, Rabu (27/1/2021). Pelantikan tersebut mengusung tema “Samen Bundeling Van Alle Krachten” dan turut dihadiri oleh Kabag Kemahasiswaan, Wawan Gunawan, jajaran dekanat fakultas, ketua ormawa intra serta UKM/UKK UIN SGD Bandung.

Acara ini melantik Ragen Regyta Yudistira sebagai Ketua Umum Sema-U dan pengurus lainnya yang terdiri dari lima komisi, yakni komisi keorganisasian, komisi humas dan advokasi, komisi nalar dan kode etik, komisi hukum, dan komisi keuangan.

Wakil Rektor III, Ahmad Fathonih dalam sambutannya berharap agar pengurus Sema-U dapat menjalankan amanah organisasi di tengah pandemi ini dengan sebaik-baiknya dan mengedepankan tupoksi yang dimandatkan.

Ahmad menyebut, dengan tugas pokok sebagai legislasi, sebagai lembaga yang diberikan kewenangan untuk mengawasi roda organisasi Dema-U, banyak sesungguhnya beban dan tugas yang dimandatkan. Diantaranya bagaimana bisa merumuskan dan membuat aturan yang tentu bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan, melainkan untuk kepentingan mahasiswa juga civitas akademika.

“Saya berharap, harus ada sinergitas antara sema-U dengan dema-U, juga sinergitas sema-U dengan lembaga-lembaga yang ada di UIN Bandung. Kenapa? Karena ini menjadi kata kunci untuk membangun mahasiswa UIN Bandung yang bisa berkiprah di level nasional dan internasional,” ungkapnya.

Selain itu, Ahmad melanjutkan bahwa hari ini, posisi sema-U harus bisa bekerja bersama Dema-U untuk mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki mahasiswa. Juga kepada seluruh organisasi mahasiswa baik lingkup universitas pun fakultas bisa melakukan re-design terhadap program yang telah dicanangkan.

“Jika dulu terbiasa  dengan kegiatan luring, tentu sekarang tidak bisa. Teman-teman di ormawa, harus bisa mendesain ulang dan beradaptasi dengan kondisi hari ini, tidak terpaku pada kondisi normal. Jangan sampai kegiatan-kegiatan kemahasiswaan tidak berjalan di tengah kondisi covid-19. Inovasi dan kreatifitas harus senantiasa ada pada diri kalian. Ini sebuah tantangan untuk seluruh pengurus ormawa lingkup universitas,” Tutupnya.

Ketua Umum Sema-U, Ragen Regyta, menyampaikan bahwa ia meminta kerjasama dari seluruh elemen, baik mahasiswa maupun birokrasi untuk sama-sama membangun UIN SGD Bandung yang lebih baik dan progresif untuk kepentingan mahasiswa UIN SGD Bandung. “Selebihnya saya juga meminta kepada pengurus Sema-U untuk tetap konsisten menjalankan roda-roda organisasi,” ucapnya.

Hal tersebut, ungkapnya, sejalan dengan tema pelantikan yang di usung, Samen Bundeling Van Alle Krachten yang memiliki arti pengikatan seluruh kekuatan bersama. Maksud dan tujuannya adalah terjadi harmonisasi bagi mahasiswa. “Sema-U memiliki harapan besar untuk membangun kekuatan bersama, baik di internal kepengurusan maupun di luar kepengurusan dan mahasiswa UIN itu sendiri.” Tutupnya.

Reporter: Siti Hannah Alaydrus/Suaka

Redaktur: Awla Rajul/Suaka

The post 21 Pengurus Sema-U Resmi Dilantik oleh Warek III appeared first on Suaka Online.

Pementasan “Pintu Tertutup”, Mengobati Rasa Rindu Pementasan Teater

$
0
0
Teater Awal Bandung melakoni pementasan dengan judul ” Pintu Tertutup” di Aula Padepokan Sobarnas Kabupaten Garut, Minggu (31/1/2021). (lyas Noerwansyah/ Kontributor)

SUAKAONLINE.COM – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Awal melakonkan pementasan  dengan judul “Pintu Tertutup” di Aula Padepokan Sobarnas Kabupaten Garut, Minggu (31/1/2021). Pementasan yang bekerjasama dengan Komunitas Budaya Postheatron Garut ini merupakan salah satu program pentas keliling (Pepeling) Teater Awal Bandung.

Sutradara Pementasan, Ekky Purnama menuturkan bahwa naskahnya adalah naskah yang ditulis Jean Paulu Sarte, seorang filsafat eksistensial yang juga merupakan pecinta seni. Dalam naskah tersebut menjelaskan  apa yang ada dalam pikirannya, bahwa neraka adalah orang lain. Pikirannya tentang neraka itu bukan besi panas atau dirajam, kita hadirkan sesorang itu cukup neraka bagi kita, itu lebih perih karena siksaannya batin.

“Neraka adalah orang lain, ruangan disini adalah ruangan tanpa cermin, dimana kita mengartikan bahwa kita sudah meninggal. Kita tidak bisa  melihat diri kita, tidak bisa berbenah diri, sesingkat itu sih amanat,” tegas pria yang sering disapa Abeng.

Naskah yang cukup berat ini juga diamini oleh apresiator, Tika Kartika. Menurutnya naskah ini tidak bisa dipahami dengan waktu yang sebentar, “ini sebuah pementasan yang sulit dipahami oleh satu kali nonton, jadi rasanya harus beberapa kali pemaham, terus kalau di rumah kita renungi lagi.“

Tika yang sengaja menonoton pementasan teater ini dari Bandung, sangat bersyukur bisa mengobati rasa rindu untuk menonton pementasan secara offline. “Pertama, sebagai apresiator  sangat bangga sekali, sekaligus senang karena pada akhirnya setelah sekian lama bisa nonton teater secara offline, bener-bener kesempatan luar biasa.” Pungkasnya.

Ekky juga mengamininya, karena bagi penggiat teater apresiator menjadi hal yang penting.  “Kalau kita penggiat teater merindukan panggung-panggung seperti ini. Beberapa waktu terkahir Teater Awal tampil dua kali pementasan tapi online dengan menyewa gor dan shooting.  Sebetulnya ini yang kita dirindukan.” Punggkasnya.

Menurut Ketua Teater Awal Bandung, M firman ferdiansyah, pada awalnya, Teater Awal merencankan di empat kota yaitu, Karawang, Tasik, Cirebon  dan Jogja. “Tapi karena 4 kota ini sudah tidak menerima.  Alhamdulliah pada bulan desember kita bisa tampil di Garut, namun dengan beberapa catatan dengan protokol kesehatan dan penonton dibatas maksimal 30 orang.” Pungkas pria yang memiliki nama sanggar Setang ini.

Diakhir ia berharap, pemerintah kota bandung membuka fasilitas umum atau gedung pementasan bagi pengiat teater di kota Bandung. “Harapan saya tidak muluk-muluk saya mengharapkan agar gedung atau fasiltas umum bisa digunakan kembali khususnya bagi kelompok teater yang ingin mementaskan teater walaupun dengan keadaan pandemi kita bisa terus beradaptasi dengan pandemi dengan menerapkan protokol kesehatan.  Jadi framenya itu teater bisa dibuat fleksibel.”

Reporter : Muhammad Syifaurrahman/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post Pementasan “Pintu Tertutup”, Mengobati Rasa Rindu Pementasan Teater appeared first on Suaka Online.

Viewing all 968 articles
Browse latest View live