Quantcast
Channel: Suaka Online
Viewing all 968 articles
Browse latest View live

Dema-U Resmi Dilantik, Malik: Bersatu dan Bergerak Bersama ke Arah Kebaikan

$
0
0
Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) UIN SGD Bandung resmi dilantik oleh Wakil Rektor III, A. h Fatonih via zoom meeting pada Rabu, (3/2/2020).

SUAKAONLINE.COM – Sempat vakum, Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (Dema-U) UIN SGD Bandung periode 2020-2021 resmi dilantik pada Rabu, (3/2/2021). Pelantikan dan upgrading ini dilaksanakan secara daring via Zoom Meeting yang dihadiri oleh Wakil Rektor III beserta jajarannya. Turut hadir juga beberapa pengurus Dema-Fakultas, Sema-Fakultas, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)-Unit Kegiatan Khusus (UKK).

Acara ini mengusung tema “Revitalisasi Perjuangan Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Bandung demi Terwujudnya Sinergritas Internal Kampus yang Profesional guna Menjunjung Tinggi Nama Baik Almamater”.

Dalam jajaran kepengurusan, Dema-U diisi oleh 83 pengurus dengan 13 kementerian. Dengan mengusung nama Kabinet Astaguna yang berarti “selalu berbuat baik”, ketua Dema-U, Malik Fajar Ramadhan dalam sambutanya menuturkan siap bergerak bersama menuju arah kebaikan dalam rangka menjunjung tinggi nama baik almamater.

“Dema-U periode 2020-2021 siap berkomitmen untuk bergerak bersama dengan solid, progresif dan signifikan menuju arah kebaikan. Saya dan jajaran pengurus telah bersumpah untuk sepenuhnya mengabdikan diri sebagai pelayan mahasiswa, mengabdikan diri sebagai pengabdi masyarakat sebagai garda terdepan untuk menjunjung tinggi dan menjaga nama baik almamater,” jelasnya Rabu, (3/2/2021).

Namun Malik menyadari hal tersebut tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dari pihak lain. Menurutnya, untuk mencapai sebuah cita-cita bersama perlu adanya sinergitas antar kalangan mahasiswa. “Kita butuh satu hal yang paling penting dalam komponen demokrasi yakni persatuan di seluruh elemen mahasiswa.” Lanjutnya.

Dema-U periode 2020-2021 ini dilantik langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Ahmad Fathonih, dan Alumni. Dalam sambutannya, Ahmad menyampaikan agar pengurus Dema-U periode ini dapat menjalankan amanah organisasi dengan sebaik-baiknya. “Hari ini menjadi hari yang bersejarah. Mudah-mudahan teman-teman sekalian bisa menjalankan amanah organisasi ini dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dengan kebersamaan di antara kita,” ujarnya.

Untuk menciptakan sinergitas, lanjut Ahmad, Dema-U perlu menjalin komunikasi dengan organisasi intra kampus lain. Ahmad juga berharap Dema-U dapat menjadi dinamisator, fasilitator, inisiator dan agen perubahan pada arah yang lebih baik. Oleh karenanya, dirinya menyarankan agar Dema-U menyusun strategi dan langkah-langkah inovasi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Ahmad juga berpesan agar Dema-U di bawah kepeimpinan Malik dapat menjalin komunikasi dengan perguruan tinggi lain dan instansi pemerintahan. Selain memperluas jaringan, menurutnya hal tersebut dapat menjadi ajang penunjukan kualitas mahasiswa UIN SGD Bandung baik di kancah nasional maupun internasional.

“Jalin komunikasi dengan perguruan tinggi di luar. Jadi Dema tidak hanya macan di dalam kampus, tapi di luar tidak punya gigi sama sekali. Junjung tinggi Almamater kemudian kibarkan. Anda harus membuktikan bahwa kita memiliki kemampuan bisa berkompetisi dan bersaing dengan mahasiswa yang lain.” Tutupnya

Reporter : Fuad Mustahim/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post Dema-U Resmi Dilantik, Malik: Bersatu dan Bergerak Bersama ke Arah Kebaikan appeared first on Suaka Online.


Imlek dari Masa Kolonial Hingga Jadi Libur Nasional

$
0
0

SUAKAONLINE.COM, Infografis – Tahun baru Imlek, merupakan tradisi masyarakat Cina yang dirayakan secara turun menurun di berbagai wilayah di Indonesia. Menilik sejarahnya, perayaan tahun baru Imlek perlahan redup sejak Soeharto mengambil alih kuasa pada tahun 1966.  Mulai muncul benih rasisme yang ditandai dengan terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) No. 14/1967 tentang larangan agama, kepercayaan, dan adat istiadat Cina. Pelarangan juga menyangkut pemakaian aksara Cina dan lagu-lagu berbahasa Mandarin pun lenyap dari siaran radio.

Berdasarkan Inpres tersebut, Presiden menginstruksikan kepada Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan segenap badan serta alat pemerintah di pusat dan daerah untuk melaksanakan kebijaksanaan pokok mengenai agama, kepercayaan, dan adat istiadat China. Isi dari Inpres ini di menyangkut tentang pelaksanaan Imlek yang harus dilakukan secara internal dalam hubungan keluarga atau perseorangan.

Melansir dari tirto.id, disebutkan bahwa semua itu dilaksanakan dengan alasan yang terang dibuat-buat. Bahwa manifestasi agama, kepercayaan, dan adat istiadat Cina yang berpusat dari negeri leluhurnya dapat menimbulkan pengaruh psikologis, mental, dan moril yang kurang wajar terhadap warga negara Indonesia.

Masa-masa suram itu berakhir kala Reformasi bergulir pada 1998. Presiden Habibie mengeluarkan Instruksi Presiden No. 26/1998 yang membatalkan aturan-aturan diskriminatif terhadap komunitas Tionghoa. Inpres ini juga berisi penghentian penggunaan istilah pribumi dan nonpribumi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Abdurrahman Wahid kemudian menindak lanjuti Inpres sebelumnya. Ia muncul membela hak komunitas Cina dengan konsep kebangsaan baru. Tak hanya berteori, Gus Dur merealisasikan gagasannya untuk menganulir Inpres No. 14/1967 dengan menerbitkan Inpres No. 6/2000. Sejak itulah, komunitas Tionghoa bebas kembali menjalankan kepercayaan dan tradisinya.

Keputusan Gus Dur tersebut ditindak lanjuti melalui diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) No 19/2002 oleh Presiden Megawati yang berisi tentang hak untuk penyelenggaraan kegiatan agama, kepercayaan, dan adat istiadat. Semenjak dikeluarkan Keppres tersebut, setiap tahun baru Imlek ditetapkan menjadi hari libur nasional.

Sumber : tirto.id, kompas.com, lokadata.id

Peneliti : Anita Dewi/ Suaka

Desain  : Nur Alfiyah/Suaka

The post Imlek dari Masa Kolonial Hingga Jadi Libur Nasional appeared first on Suaka Online.

Pusat Pengembangan Bahasa Gelar Kursus Persiapan TOEFL dan TOAFL

$
0
0
Dok.Pribadi

SUAKAONLINE.COM – Pusat Pengembangan Bahasa atau Language Center (LC) UIN SGD Bandung kembali menyelenggarakan kegiatan kursus sebagai persiapan dalam menghadapi tes TOEFL dan TOAFL bagi mahasiswa Tahun Akademik 2018/2019. Pendaftaran kursus sudah dibuka sejak tanggal 8 – 14 Februari 2021 melalui situs lc.uinsgd.ac.id/register dan kegiatan kursus tersebut mulai dilaksanakan sejak kemarin Senin (15/02/2021).

Menurut Ketua Pusat Pengembangan Bahasa UIN Bandung, Abdul Kodir, kursus persiapan dari tes TOEFL dan TOAFL kali ini akan dilaksanakan secara daring memanfaatkan aplikasi seperti Zoom, Google Meet, dan Whatsapp dengan total sebanyak 18 kali pertemuan, dengan pertemuan sebanyak tiga kali tiap minggunya atau berlangsung sekitar enam minggu.

Untuk pemilihan jadwal pelaksanaan diserahkan kepada masing – masing mahasiswa agar bisa disesuaikan dengan aktivitasnya. “Sehingga dia harus konsekuen kalau sudah memilih waktu harus hadir karena dia yang milih sendiri waktunya, tidak ada alasan ini pak waktunya bentrok,” ujar Abdul saat ditemui Suaka, Senin (15/02/2021).

Abdul mengatakan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 36 Jumlah Jam Pembelajaran (JPL) untuk tiga materi kursus yaitu listening, structure, dan reading. “Menurut pengalaman kemampuan pengetahuan kebahasaan itu harus 32 JPL, satu JPL mirip dengan SKS yaitu sekitar 50 menit, nanti setiap pertemuan memiliki bobot dua JPL, berarti 36 JPL itu sekitar 18 pertemuan, dengan masing – masing materi kursus sebanyak enam pertemuan. Jadi setiap pertemuan sekitar 100 menit,” jelas Abdul.

Perihal teknis pelaksanaan kursus, bahan ajar dan teknik pembelajaran diserahkan kepada instruktur masing – masing, namun masih dengan prinsip yang sama sesuai rapat Training Of Trainer (TOT). Abdul mengatakan instruktur yang ada sudah memiliki gelar setara S2 dan kompetensi kebahasaanya sudah teruji, jadi mahasiswa tidak perlu khawatir.

Berbeda dengan kursus keterampilan bahasa yang akan mendapat sertifikat, kursus ini hanya sebagai persiapan tes TOEFL dan TOAFL dan tidak akan mendapat sertifikat, hanya tesnya saja akan yang mendapat sertifikat berupa skor dari tes TOEFL dan TOAFL. Menurut pedoman akademik, sertifikat dari keterampilan bahasa akan dipersyaratkan untuk ujian komprehensif sedangkan sertifikat skor TOEFL dan TOAFL akan dipersyaratkan untuk ujian munaqosyah.

Namun Abdul menyayangkan akhirnya banyak mahasiswa yang menganggap kursus ini hanya ajang formalitas sebagai syarat dua ujian tadi, padahal kursus ini diselenggarakan demi mewujudkan visi misi UIN yaitu kompetitif dan unggul dalam berbahasa asing. “Ada beberapa kasus kerja sama dengan Jepang, mahasiswa SAINTEK, karena dia punya skor TOEFA di kita dan di konversi ke TOEFL ternyata lebih unggul punya kita, mereka tidak usah ikut TOEFL lagi dan langsung diterima,” ujarnya.

Walaupun begitu, ia mengakui pihak Pusat Pengembangan Bahasa tidak bisa seratus persen mengakomodir kemampuan berbahasa seluruh mahasiswa UIN SGD Bandung, namun kursus bahasa bisa menjadi salah satu instrumen yang bisa memberikan suasana dan kondisi berbahasa asing.

Mahasiswi jurusan Ilmu Hadis semester 6, Siti Rahmah tidak menampik bahwa ia menganggap kursus persiapan TOEFL dan TOAFL ini hanya sebagai formalitas dan syarat ujian munaqosyah. “Sebenarnya berpengaruh secara langsung terhadap kehidupan perkuliahan belum ada,  mungkin secara tidak langsung dan belum terasa manfaatnya, tapi karena ini buat syarat ujian munaqosyah ya jadi tuntutan tersendiri saja,” ujarnya.

Namun Rahmah tetap berharap ilmu bahasa yang nanti didapat saat melaksanakan kursus bisa bermanfaat dan dapat dipraktekan ke dalam kehidupan berbahasa sehari – hari. “Semoga kursus TOEFA dan TOEFL ini bisa berjalan lancar dan tidak menyulitkan, dan semoga ilmunya menempel dan terpakai nantinya.” tutupnya.

Reporter : Refkyan Mauludan/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post Pusat Pengembangan Bahasa Gelar Kursus Persiapan TOEFL dan TOAFL appeared first on Suaka Online.

LBH dan Samahita Bandung Luncurkan Buku Panduan Pendampingan Kekerasan

$
0
0
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung meluncurkan Buku Panduan Pendampingan Dasar Kekerasan terhadap Perempuan, pada Selasa (16/2/2021) melalui Zoom Meeting. (Santika Lestari/Suaka)

SUAKAONLINE.COM- Pada Selasa (16/2/2021) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung meluncurkan Buku Panduan Pendampingan Dasar Kekerasan terhadap Perempuan melalui Zoom Meetin. Direktur LBH Bandung, Lasma Natalia menjelaskan alasan buku ini dibuat adalah karena meningkatnya kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan selama masa pandemi. Selain itu adanya kebutuhan pengetahuan dan informasi bagi masyarakat luas khususnya pendamping.

Menurutnya sebelum masuk ke advokasi hukum, kebutuhan pendampingan sosial sangat dibutuhkan di awal dalam kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan. Utamanya yang dibutuhkan oleh korban adalah pendampingan sosial, pemulihan dan pendampingan psikologi.

“Bukan hanya pendampingan sosial tapi juga hukum. Pendampingan yang perspektif korban menjadi hal yang penting karena berhubungan dengan meminimalisisr munculnya trauma baru pada dampingan. Pada buku ini dimasukan beberapa prinsip pendampingan yang biasa dipakai Samahita dalam kerja-kerja pendampingan,“ jelas salah seorang dari penyusun buku, Ressa Ria.

Ressa berharap melalui buku ini semoga bisa menjadi pegangan bagi masyarakat luas. “Melalui buku ini semoga bisa menjadi alat atau pegangan bagi siapapun, komunitas, mahasiwa atau masyarakat umum, bahkan aparat hukum. Juga setidaknya korban kekerasan dapat terbantu untuk memperoleh haknya atas rasa aman dan pemulihan.” Pungkasnya.

Buku Panduan Pendampingan Dasar Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan ini merupakan hasil kerjasama antara LBH Bandung dengan Samahita. Isinya menjelaskan mengenai pentingnya perlindungan korban dan pendamping kasus, apa saja yang harus dilindungi, etika pendampingan, bagaimana cara memverifikasi kasus, dan apa saja batas-batas dalam kerja pendampingan.

Koordinator Riset dan Penelitian Samahita Bandung, An Nisa Yovani mengatakan bahwa pendamping harus punya empati terhadap korban. Jangan sampai seorang pendamping malah melakukan victim blaming dan memaksakan pendapat pada korban. Selain itu, ada batasan-batasan yang harus dijaga. Bisa-bisa kita terlalu terikat atau malah lebih emosional dari korban dan akhirnya ikut terpengaruh secara mental.

Sebelum launching buku diadakan pula diskusi dengan mengundang Komisaris Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Siti Aminah Tardi dan An Nisa Yovani dari Samahita Bandung. Pada sesi diskusi dijelaskan mengenai bagaimana prinsip-prinsip pendampingan, kriteria sebagai seorang pendamping dan apa yang harus dilakukan ketika kita mengalami kasus kekerasan.

Siti Aminah menerangkan bahwa selama masa pandemi , kasus kekerasan terhadap perempuan semakin meningkat. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan hingga November 2020 tercatat ada 2026 kasus yang mereka terima, dan 1900 kasus merupakan kasus kekerasan berbasis gender. Dan masih banyak korban yang kesulitan dan tidak mengetahui bagaimana memperoleh bantuan akan kasus yang menimpa mereka.

Reporter : Santika Lestari/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post LBH dan Samahita Bandung Luncurkan Buku Panduan Pendampingan Kekerasan appeared first on Suaka Online.

Warga Tamansari Adukan Pemkot Bandung kepada Ombudsman

$
0
0
Warga Tamansari Bandung yang tergabung dalam Forum Tamansari Bersatu, melaporkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kepada Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Barat pada Rabu (17/2/2021) siang. (Fuad Mutasim/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Warga Tamansari Bandung yang tergabung dalam Forum Tamansari Bersatu, melaporkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kepada Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jawa Barat pada Rabu (17/2/2021) siang. Isi dari laporan tersebut yakni terkait dugaan malaadministrasi yang dilakukan Pemkot Bandung mengenai sengketa tanah dan bangunan.

Perwakilan Forum Tamansari Bersatu, Eva menyebutkan pihaknya telah menyerahkan satu bundel berkas kepada Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat. Adapun isi dari berkas tersebut adalah kumpulan bukti terkait dugaan malaadministrasi yang dilakukan oleh Pemkot Bandung. Selanjutnya berkas tersebut akan dipelajari oleh pihak Ombudsman.

“Hari ini kita sudah memberikan satu berkas kepada Ombudsman. Dengan dugaan malaadministrasi oleh pemkot Bandung mengenai sengketa tanah dan bangunan terkait perkara Tamansari Bandung. Responnya alhamdulillah baik sekali, mereka akan mempelajari berkas yang sudah diberikan,” ucapnya, Rabu (17/2/2021)

Sembari menyerahkan laporan, Forum Tamansari Bersatu juga melakukan aksi di depan kantor Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat. Menurut Eva, aksi ini merupakan bentuk solidaritas untuk mendukung warga yang bertahan. “Aksi ini dilakukan oleh teman-teman untuk mendukung warga yang sedang bertahan. Jadi teman-teman bersolidaritas untuk hadir mendukung kami.” tambahnya.

Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat, Dan Satriana mengatakan pihaknya akan memproses laporan tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sebagai langkah awal, laporan tersebut akan melalui tahap pemeriksaan dan verifikasi berkas yang telah disampaikan oleh pelapor.

Dalam proses ini, butuh waktu 14 hari untuk memeriksa kelengkapan berkas yang diberikan. Nantinya, hasil dari pemeriksaan dan verifikasi ini akan disampaikan pada rapat perwakilan. Menurut Satriana, rapat pleno tersebut akan menentukan hasil dari dugaan yang dilaporkan Forum Tamansari Bersatu.

“Nah, rapat pleno itu yang akan menentukan apakah memang persoalan-persoalan atau dugaan-dugaan yang disampaikan pelapor itu menjadi kewenangan Ombudsman atau tidak. Kalo itu tidak menjadi kewenangan Ombudsman, maka kami akan memberitahu langsung. Dan kalo memungkinkan itu mendorong mereka untuk melakukan laporan kepada lembaga yang memang berwenang.” ujar Satriana.

Untuk masalah Tamansari, lanjut Satriana, laporan ini bukan yang pertama kali. Pihaknya sempat menerima beberapa jenis laporan dengan pelapor yang berbeda. Ia berharap agar masalah Tamansari ini bisa diselesasikan secara keseluruhan oleh Pemkot Bandung.

“Persoalan Tamansari ini isunya cukup kompleks. Karena kami menerima laporannya beda-beda. Sekarang masalah aset, kemarin masalah penggusurannya dan sebagainya. Nah pemkot Bandung seharusnya melihat masalah ini secara menyeluruh sehingga tidak ada lagi laporan-laporan dari masyarakat yang isunya terpisah-pisah” pungkasnya.

Reporter : Fuad Mutashim/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post Warga Tamansari Adukan Pemkot Bandung kepada Ombudsman appeared first on Suaka Online.

Bandung dari Balik Lensa 3.0 Angkat Tema City Life

$
0
0
Pendiri Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI), Harsos H. Reinaldi mengisi acara talkshow dalam pameran foto Bandung dari Balik Lensa 3.0 di Hotel Amaroossa, Kota Bandung pada Kamis (25/2/2021). (Salsabyla Farihati/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) Sekolah Tinggi Teknologi Bandung (STTB) gelar acara “Bandung dari Balik Lensa 3.0” mulai tanggal 20 hingga 27 Februari 2021 di Hotel Amaroossa, Kota Bandung. Acara yang merupakan pameran dan seminar fotografi ini mengusung tema City Life. Dengan menyajikan beberapa potret kehidupan dari berbagai sudut di Kota Bandung.

Dalam pameran ini terdapat 88 foto terbaik, poster, dan photobook dari jumlah 88 mahasiswa. Terdapat juga beberapa foto, poster dan photobook karya dosen dan media partner. Foto-foto yang ditampilkan merupakan momen kegiatan masyarakat di masa pandemi, seputar lingkungan hidup, kesederhanaan di perkotaan, perjuangan para pencari nafkah dan lainnya.

“Acara ini digelar untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS). Selain itu, acara ini bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN),” ujar Pasha Yuda selaku ketua pelaksana acara, Kamis (25/2/2021).

Salah satu mahasiswa, Aldi Renaldi menjelaskan butuh waktu satu bulan untuk menentukan konsep jalan cerita foto. Untuk jalan cerita fotonya, Aldi mengambil konsep ‘Sang Pekerja’. Beberapa fotonya lebih menonjolkan pada pekerja kasar seperti penjual, pemulung, dan anak jalanan.

“Bisa dibilang saya mengambil dua pandangan kehidupan di perkotaan. Karena kan di kota itu tidak hanya tentang hiruk pikuk orang-orang yang kehidupannya enak, akan tetapi ada marjinal yang tersisihkan. Sehingga saya mengambil sisi lain yaitu tentang pekerja kasar,” jelasnya.

Selain pameran foto, acara ini juga menggelar talkshow yang dilaksanakan secara  luring dan daring. Salah satu pembicaranya merupakan pendiri Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI), Harsos Reinaldi. Dalam penyampaiannya, dirinya menerangkan perihal Sertifikasi Kompetensi Profesi Fotografi dan Pendidikannya di Indonesia.

“Seorang fotografer membutuhkan pengakuan berbentuk sertifikat yang dapat dibuktikan dengan serangkaian ujian dan tes, baik teori maupun praktek. Untuk jenjang tiga, teori dan praktek teorinya tentang fotografi basic. Jadi jika teman-teman tekun, mudah-mudahan bisa lulus ketika uji kompetensinya,” ungkap Harsos dalam talkshownya.

Harsos juga mengungkap rasa kagumnya akan karya para mahasiswa dengan isu yang variatif. Menurutnya, dengan diselenggarakannya kegiatan ini dapat menginspirasi dan membuka wawasan baru.

Salah satu pengunjung, Rizki Adelia, mengapresiasi dengan baik acara ini. Selain menambah ilmu, menurut Adelia visual yang ditampilkan sangat menarik. Dirinya berharap acara seperti ini harus tetap ada dan berlanjut. “Menarik mengambil tentang lingkungan hidup. Unik, karena jarang mengambil tema ini. Tetap adain acara seperti ini,” pungkasnya.

Repoter : Anita Dewi dan Salsabyla Farihati/Suaka

Redaktur : Fuad Mutashim/Suaka

The post Bandung dari Balik Lensa 3.0 Angkat Tema City Life appeared first on Suaka Online.

Penutupan EPC 1.0: Gim Bisa Jadi Ajang Silaturahmi

$
0
0
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (Dema-F), Psikologi Rhendra Anas Rachman memberikan penghargaan kepada tim Anestesi dari Universitas Bhakti Kencana, Minggu (28/2/2020). Fauzan Nugraha/Suaka

SUAKAONLINE.COM – Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (Dema-F) Psikologi menggelar penutupan acara E-Sport PSY and Healty Compettition (EPC) 1.0 2021 di aula Auditorium Psikologi, UIN SGD Bandung, Minggu (28/2/2021). Acara penutupan ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Dema-F Psikologi UIN SGD Bandung.

Acara EPC 1.0 yang dilaksanakan dari mulai 21 februari sampai 28 februari 2021 ini melibatkan 22 tim E-Sport dari 15 kampus di Jawa Barat. Dari 22 tim yang bertanding ada dua tim yang mendapatkan penghargaan yakni tim Anestesi dari Universitas Bhakti Kencana sebagai juara 1 dan GG Gemink dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) sebagai juara 2. Juga penghargaan Most Valuable Player (MVP) yang diperoleh Ican Pangestu dari tim Anestesi.

Menurut ketua pelaksana acara, Muhammad Luthfi Tandika, acara ini digelar sebagai bentuk inovasi dari biro olahraga di tengah pandemi. “Biro olahraga itukan tidak bisa mengadakan secara tatap muka. Kita berinovasi buat kompetisi yang sekiranya memungkinkan untuk online. Akhirnya karna yang lagi rame gim Mobile Legends, jadi kita putuskan untuk ambil itu,” ujarnya saat diwawancarai Suaka, Minggu (28/2/2021).

Untuk peserta, lanjut Lutfi, yakni dari mahasiswa psikologi dan kesehatan se-Jawa Barat. Melihat adanya kemiripan dari psikologi dan kesehatan. Dari mulai mahasiswanya yang mayoritas perempuan, juga dari dinamika perkuliahan yang cenderung lebih fokus kepada akademik.

Dirinya berharap dengan adanya turnamen ini bukan sekadar ajang kompetisi saja, melainkan bisa menjadi ajang silaturahmi. “Besar harapan saya untuk EPC 1.0 bukan hanya sebagai ajang kompetisi melainkan bisa menjalin silaturahmi antar mahasiswa psikologi dan kesehatan se-Jawa Barat khususnya. Untuk kedepannya mungkin dapat merambat ke ranah yang lebih luas lagi,” tegasnya.

Salah satu pemain tim Anestesi dari Universitas Bhakti Kencana, Ican Pangestu, memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk mengikuti acara ini. Dirinya ingin membuktikan bermain gim bukan hanya membuang waktu saja, tetapi bisa mendapatkan prestasi atau penghargaan berupa hadiah.

“Kalo untuk motivasinya, yang pertama pengen nunjukin kepada orang tua. Yang biasanya persepsi orang tua main game itu cuma buang-buang waktu. Tapi dengan ikut event ini pengen buktiin kalau main game bisa dapet hadiah dan bisa bikin orang tua seneng. Terus ya pastinya pengen ngeharumin nama Anestesi dan kampus,” ujar Ican saat dihubungi via whatsapp, Senin (1/3/2021).

Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Psikologi, Irfan Fahmi dalam sambutannya berharap jika situasi sudah berjalan normal seperti biasanya dapat terjalin kerjasama antar universitas baik mahasiswanya ataupun dosen. Sambutan Irfan juga menjadi penutup atas selesainya acara EPC 1.0.

Reporter : Auliya Umayna Andani, Siti Hanna Alydrus, Fauzan Nugraha/Suaka

Redaktur : Fuad Mutashim/Suaka

The post Penutupan EPC 1.0: Gim Bisa Jadi Ajang Silaturahmi appeared first on Suaka Online.

Sri Hartati : Hentikan Pemberangusan terhadap Serikat Buruh

$
0
0
Sri Hartati, Divisi Advokasi Federasi Serikat Buruh Militan (F-Sebumi), membacakan pernyataan sikap F-Sebumi atas penahanan Aan Aminah pada Konferensi Pers Persidangan Perdana Aan Aminah yang diadakan oleh LBH Bandung pada Selasa (02/03/2021) memalui Zoom Meeting.

SUAKAONLINE.COM –Lembaga Bantuan Hukum Bandung (LBH-B) mengadakan Konferensi Pers setelah digelarnya persidangan perdana Aan Aminah yang sebelumnya diundur, melalui Zoom Meeting, Selasa (02/03/2021). Berdasarkan keterangan Sri Hartati, Divisi Advokasi Federasi Serikat Buruh Militan (F-Sebumi), yang diwawancara pada Jumat (26/02/2021) melalui telpon Whatasapp, Aan Aminah, Ketua F-Sebumi ditahan di rumah tahanan perempuan kelas IIA di lembaga permasyarakatan Sukamiskin, Bandung, sejak Senin (22/02/2021).

Sebelum penahanan, Aminah dan beberapa buruh pabrik tersebut melakukan mogok kerja atas keputusan sepihak CV Sandang Saritex yang mengurangi upah kerja dan membayar THR secara dicicil selama 3 kali cicilan. Dianggap telah memprovokasi buruh lainnya dan melanggar peraturan perusahaan dan disiplin kerja, Aminah dan 9 orang buruh yang tergabung dalam F-Sebumi diputus masa kerjanya secara sepihak oleh bagian Manajemen perusahaan pada 4 Juni 2020.

Sebagai usaha banding, 10 orang tersebut kemudian mendatangi perusahaan untuk melakukan perundingan bipartit dengan pihak manajemen pada 16 Juni 2020 yang berakhir deadlock. Pihak manajemen kemudian menjanjikan akan melakukan perundingan bipartit II pada 22 Juni 2020. Alih-alih bertemu dengan pihak manajemen, pada jam perjanjian, mereka dihadang oleh petugas keamanan dan Aminah digencet oleh 2 orang polisi dan 3 orang petugas keamanan dari dua arah.

Aminah dipanggil sebagai tersangka oleh Kepolisian Sektor Antapani atas tuduhan tindak pidana penganiayaan kepada petugas keamanan pada 21 Oktober 2020 sebagai tindak lanjut atas laporan Yudi Hardadi tanggal 22 Juli 2020. “Jerat pidana penganiayaan yang dialami oleh Aan Aminah ini kami nilai sebagai satu rangkaian yang tidak terpisahkan dari bertubi-tubi rintangan yang harus dihadapi oleh Serikat Buruh yang memperjuangkan haknya” tegas Perwakilan kuasa hukum Aminah, Rangga Rizky.

“Tindakan pemidanaan terhadap Aan Aminah, pengurus serikat buruh, yang sedang berjuang mendapatkan kembali hak-haknya merupakan bentuk usaha pemberangusan serikat buruh,” tambahnya. Tindakan ini melanggar Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh pasal 28.

Juga tidak sesuai dengan hasil Konvenan Internasional Organisasi Buruh Internasional (ILO) tentang Konvensi Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak Berorganisasi tahun 1948 dan pasal 22 Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik tahun 1948. Menurut LBH Bandung, “ini merupakan praktik pemberangusan serikat buruh dan juga pelanggaran Hak Asasi Manusia, ditandai dengan mengijinkan berkas perkara pemidanaan Aan Aminah serta dengan aktif memproses berkas perkara pemidanaan ke dalam proses pengadilan.

Pihak LBH-Bandung menyimpulkan bahwa pemidanaan Aan Aminah merupakan tindakan yang mengada-ada karena tidak menyebabkan cedera fisik berat terhadap pelapor. Tindakan yang sama juga merupakan bentuk pemberangusan serikat buruh karena terdakwa sedang melakukan upaya untuk medapatkan kembali hak-haknya dan tindak pelanggaran Hak Asasi Manusia karena negara melakukan pembiaran dan terlibat aktif dalam pemidanaan Aminah.

Sebagai penutup, Sri Hartati mewakili F-Sebumi meminta Majelis Hakim untuk menghentikan proses persidangan dan tidak terlibat dalam pemberangusan serikat buruh serta membebaskan Aminah dari semua tuntutan. Juga pada CV Sandang Saritex untuk menghentikan pemberangusan serikat buruh, memperkejakan kembali 10 orang pengurus F-Sebumi yang di-PHK serta segera membayarkan upah kepada buruh perusahaan. Hartati juga meminta kepada publik untuk bersama-sama memantau proses persidangan Aan Aminah agar keadilan dapat ditegakkan.

Reporter : Diyanah Nisa/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post Sri Hartati : Hentikan Pemberangusan terhadap Serikat Buruh appeared first on Suaka Online.


Program Buruan SAE di RW 14 Kelurahan Sukapura

$
0
0
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Kepala Dispangtan Gin Gin
Ginanjar memperlihatkan hasil pangan program Urban Farming Buruan Sae di Taman Raflesia RW 14 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (4/3/2021). (Refkyan Mauldan/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), Gin Gin Ginanjar mengunjungi sekaligus meresmikan program Urban Farming Buruan SAE di Taman Raflesia Rukun Warga (RW) 14 Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (4/3/2021). Program pemanfaatan lahan dan pekarangan rumah tersebut diharapkan bisa berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan alami.

Wakil Wali Kota  Bandung, Yana Mulyana, mengatakan program Buruan SAE sebenarnya sudah berjalan pada tingkat rukun warga (RW) di berbagai wilayah yang ada di kota Bandung. Menurut Yana, program Buruan SAE ini menunjukan bahwa dengan keterbatasan lahan yang ada di perkotaan tidak menjadi halangan untuk kita bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri.

“Tentunya sebagaimana kita ketahui bahwa kurang lebih 96% kebutuhan pangan kota Bandung itu berasal dari luar kota jadi kita sangat bergantung kepada pangan dari luar kota Bandung. Mudah–mudahan dengan program Buruan SAE ini kebutuhan pangan kota Bandung itu bisa terpenuhi oleh kita sendiri meskipun kita menyadari bahwa kita tidak punya sumber daya alam dan lahan kita juga terbatas,” ujar Yana.

Maka dari itu, Yana sangat mengapresiasi dengan adanya kelompok Buruas SAE yang ada di RW 14 Kelurahan Sukapura ini karena bisa menjadi percontohan untuk RW di wilayah lain dalam mengembangkan Urban Farming dan peternakan ayam maupun ikan. Selain itu dengan memproduksi sendiri kebutuhan pangannya, keamanan dan kandungannya lebih terjamin dibandingkan dengan bahan pangan yang bersumber dari luar kota.

“Selain bisa diolah menjadi makanan yang bisa dinikmati oleh warga masyarakat sekitar,  yang pasti ini organik dan jauh lebih sehat dibanding sayuran–sayuran atau bahan pangan lain yang didatangkan dari luar kota Bandung. Kalau dari luar, kita tidak tau keamanannya gimana, soal organiknya juga dan mungkin soal kehalalan ternaknya tapi kan kalau ayam yang kita ternak sendiri dan diolah oleh kita lebih terjamin kehalalannya,” ujar Yana.

Kepala Dispangtan, Gin Gin Ginanjar menyatakan Bidang Keamanan Dispangtan telah melaksanakan pemeriksaan keamanan terhadap 11 sampel pangan hasil kelompok Buruan SAE yang ada di RW 14 Kelurahan Sukapura. Menurut hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan negatif mengandung residu, logam berat, bebas pestisida dan zat kimia lainnya sehingga baik dan aman untuk dikonsumsi.

Gin Gin juga sangat mengapresiasi penerapan Buruan SAE di RW 14 Sukapura, dan meminta maaf karena merasa Dispangtan belum cukup dalam memberi bantuan. “Sebetulnya Dispangtan merasa malu, karena tidak terlalu banyak yang kami bisa bantu, kalau dibandingkan dengan bantuan yang sedikit dari Dispangtan, ini lebih dari yang kita berikan dan bahkan kami lihat banyak inovasi yang diluar perkiraan,” Pungkasnya.

Ketua RW 14 Kelurahan Sukapura, Ana Meilina, menyatakan walaupun sudah mendapat sertifikat dan dinyatakan sayuran hasil Buruan SAE bebas zat kimia, ia dan masyarakat sekitar tetap akan mengembangkan dan meningkatkan kualitas hasil pangan Buruan SAE agar lebih bervariasi dan memiliki nilai jual.

Reporter : Refkyan Mauldan/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post Program Buruan SAE di RW 14 Kelurahan Sukapura appeared first on Suaka Online.

Sejarah dan Tradisi Nyepi di Indonesia

$
0
0

SUAKAONLINE.COM, Infografis – Hari Raya Nyepi merupakan salah satu hari suci bagi umat Hindu penanda pergantian tahun Saka yang jatuh pada penanggal apisan sasih kedasa (tanggal 1 bulan ke-10 tahun baru Saka). Tepatnya setelah tileming sasih kesanga yaitu hari akhir dari sasih kesanga (bulan ke-9 kalender Saka). Sejarah mencatat perkembangan lahirnya tahun Saka dimulai dari India, yang pada saat itu pertikaian antar suku bangsa di India cukup sering terjadi.

Suku-suku bangsa tersebut terdiri dari Saka, Pahiava, Yueh Chi, Yavana dan Malaya yang saling bertikai memperebutkan kekuasaan di India. Singkat cerita, suku Saka dibawah pimpinan Raja Kaniskha I menang dan akhirnya mempersatukan seluruh suku bangsa di India. Untuk mengenang kejayaannya dan sebagai tonggak sejarah yang mampu menutup permusuhan antar suku, maka Raja Kanisha I pada tahun 78 Masehi menetapkan sistem kalender Saka sebagai kalender kerajaan.

Perayaan tahun baru Saka warisan Raja Kanisha I akhirnya dapat dimaknai sebagai hari kebangkitan, hari pembaharuan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional. Tahun 456 Masehi, seorang pendeta bernama Aji Saka datang dan berhasil memperkenalkan peringatan pergantian tahun baru Saka di Indonesia, yang dikenal sekarang sebagai Hari Raya Nyepi.

Nyepi berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau senyap, maka dari itu Nyepi dikenal sebagai hari keheningan dan mendoakan, juga menyerukan terwujudnya kedamaian. Dilansir dari situs babadbali.com, dalam kesenyapan tersebut, umat Hindu mengadakan mawas diri, menyatukan pikiran, serta menyatukan cipta, rasa, dan karsa menuju penemuan hakikat keberadaan diri kita dan inti sari kehidupan semesta.

Melansir dari situs phdi.or.id, Pelaksanaan perayaan Hari Raya Nyepi mengandung tujuan untuk penyucian, baik penyucian buana agung (alam manusia/macrocosmos) maupun buana alit (alam semesta/microcosmos). Maka dari itu dilaksanakanlah berbagai ritual sebagai rangkaian penyucian diri dalam proses upacara Hari Raya Nyepi.

Rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi diawali dengan ritual melasti yaitu sembahyang di laut yang bertujuan untuk membersihkan segala kotoran badan dan pikiran, dan dilakukan tiga hari sebelum puncak upacara Nyepi. Lalu sehari sebelum puncak Nyepi, diadakanlah ritual tawur agung yang bertujuan untuk menyucikan alam semesta beserta isinya dan meningkatkan hubungan sesama manusia, diikuti dengan upacara pengerepukan, yaitu menyebar nasi tawur, menaruh obor di sekeliling rumah dan pawai ogoh – ogoh disertai berbagai suara keras.

Berbanding terbalik dengan perayaan sebelum nyepi yang meriah dengan berbagai ritual, puncak perayaan Nyepi sendiri terkesan anti klimaks karena empat pantangan yang harus dilaksanakan dalam perayaannya. Dilaksanakan selama 24 jam dari matahari terbit pukul 06.00 pagi hingga pukul 06.00 pagi keesokan harinya. Pada waktu tersebut umat Hindu harus melaksanakan catur brata penyepian yang berguna untuk penyucian jiwa yaitu amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak berpergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang – senang).

Setelah ritual Nyepi selama 24 jam telah selesai dilaksanakan umat Hindu dapat beraktivitas kembali. Perayaan Nyepi diakhiri dengan ritual ngembak geni dimana umat Hindu melakukan kunjungan ke rumah kerabat, saudara, atau tetangga untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain.

Sumber : phdi.or.id, babadbali.com, astacala.org, kumparan, kompas

Peneliti : Refkyan Mauldan/Suaka

Desain : Nur Alfiyah/Suaka

The post Sejarah dan Tradisi Nyepi di Indonesia appeared first on Suaka Online.

Menyampaikan Paradigma Melalui Karya

$
0
0

Seorang pengunjung sedang melihat pameran foto cerita yang diadakan Komunitas Photo’s Speak di Thee Huis, Taman Budaya Jawa Barat, Senin (15/3/2021). (Syifa Nurul/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Komunitas Photo’s Speak mengadakan pameran photo story bertajuk “PARADIGMA” di Thee Huis, Taman Budaya Jawa Barat, Senin (15/3/2021). Acara ini mempertunjukkan 62 karya dari sembilan pameris dengan proses penggarapan foto selama tujuh bulan. Acara yang berlangsung sejak Minggu (14/3/2021) hingga Kamis (18/3/2021) ini dapat dinikmati secara online melalui Artsteps.

Ketua Pelaksana sekaligus salah satu Pameris Robby Fathan menyampaikan, pameran ini merupakan agenda tahunan yang rutin dilakukan. Adapun pemilihan tema Paradigma untuk menyampaikan pandangan yang belum diketahui atau pandangan yang berbeda terhadap suatu hal kepada masyarakat melalui karya visual.

“Paradigma itu sendiri kan bagaimana cara kita memandang akan sesuatu hal. Kita mengangkat paradigma ini ingin menyampaikan pandangan-pandangan, mungkin dalam masyarakat itu belum mengetahui tentang pandangan itu atau berbeda pandangan dalam menyikapi suatu hal. Nah, kita memvisualisasikannya melalui foto,” ungkapnya di sela pameran.

Robby memamerkan enam karya foto cerita berjudul “Disrupsi Budaya”. Pergeseran nilai budaya Ondel-ondel dari Betawi menjadi alasan ia memilih judul tersebut. Masyarakat Betawi dahulu meyakini Ondel-Ondel merupakan benda sakral, alat untuk mengusir roh halus dan dipakai di acara-acara adat atau kebudayaan Betawi. 

Namun, karena perkembangan zaman dan modernisasi kebudayaan ini mulai ditinggalkan. Sekitar tahun 2016, orientasi dari Ondel-Ondel berubah. Ondel-Ondel digunakan untuk mencari nafkah atau mengamen, sebagaimana dapat kita temui jika berkunjung ke daerah Jakarta. “Tapi di balik cerita itu, ada dua pandangan berbeda. Pandangan dari pengamen, mereka menampilkan Ondel-Ondel di jalanan, mencari nafkah karena ingin menunjukkan kembali budaya yang hilang. Tapi pandangan lain, Ondel-Ondel ini budaya sakral, jadi gak boleh dipakai sembarangan. Kecuali acara-acara kebudayaan,” ungkap Robby.

Meski sudah peraturan yang mengatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI No. 4 tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, Robby mengamini adanya peraturan tapi belum maksimal dalam penegakan. “Makanya yang ingin saya tampilkan di sini bahwa ada dua pandangan yang berbeda tentang Ondel-Ondel ini. Ada yang pro untuk mengamen dan kontra,” bebernya lagi.

Pameris lainnya, Siti Mareta mengambil judul yang berbeda. Siti Mareta memamerkan enam foto dengan judul Unalome. Unalome adalah simbol Budha yang berarti perjalanan hidup menuju pencerahan. Pemilihan judul itu sejalan dengan cerita yang ingin ia bagikan, yaitu perjalannya mencari jati diri (self love). Dalam enam foto tersebut, ia menceritakan tentang body positivity, me time, who am I, overthinking, human error dan self healing.

Misalnya foto body positivity, Siti Mareta berangkat dari pengalaman ketika dulunya ia menjadi korban perundungan karena memiliki badan yang gendut dan tidak proporsional. “Yang ini me time, ini ceritanya adalah saya yang lagi nangis berbicara sama yang lagi senyum, yang gembira. Ini berangkat ketika saya sedang down-downnya. Saya mau telpon temen, tiba-tiba terbersit kenapa saya harus telpon temen saya, kenapa saya gak tanya aja ke diri sendiri, “lo itu kenapa?”,” ungkapnya kepada Suaka sambil menunjukkan fotonya sendiri yang diambil sendiri menggunakan timer.

Salah satu Pameris lainnya, Fakhri Fadlirrahman menceritakan tentang pertambangan di Padalarang. Paradigma masyarakat ketika membahas pertambangan kebanyakan mengarah pada kerusakan alam. Namun, jika dilihat lebih dekat, ada orang-orang yang menggantungkan hidup pada pertambangan. Fakhri meyebutnya sebagai paradoks, satu sisi pertambangan merusak alam, namun di lain sisi ada orang yang hidup dari pertambangan.

“Aku pengen kasih tau ke orang-orang, kalau di balik dampak kerusakan yang ada dari pertambangan itu ada orang-orang yang hidup loh dari sana. Kalau misalkan tambang itu ditutup, orang-orang ini mau kerja apa? Sedangkan lapangan pekerjaan semakin susah kan. Jadi emang ada seperti paradoks.” Pungkasnya sambil bercerita di depan karya fotonya yang diberi judul “Angkaribung.

Selain pameran foto yang dilaksanakan secara offline dan online, Komunitas Photo’s Speak turut menghadirkan ragam diskusi yang dilaksanakan secara online membahas pembuatan Foto Zine, Diskusi fotografi bersama Pameris dan diskusi tentang “How Photo tell Story”.

Reporter: Awla Rajul/Suaka

Redaktur: Fauzan Nugraha/Suaka

The post Menyampaikan Paradigma Melalui Karya appeared first on Suaka Online.

Sema-U Gelar Webinar Nasional Urgensi Pengesahan RUU PKS

$
0
0
Sema-U UIN SGD Menggelar Webinar Nasional via Zoom Meeting, dalam rangka memperingati Internasional Women’s day, Rabu (18/3/2020). (Hilma Atifa Ananda/Kontributor).

SUAKAONLINE.COM –  Senat Mahasiswa (Sema) UIN SGD Bandung Gelar Webinar Nasional dengan tema “Urgensi Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) ditinjau dari Convention on The Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women (CEDAW)”, Via  Zoom Meeting, Rabu (17/3/2020). Webinar ini diselenggarakan  dalam rangka memperingati International Women’s Day.

Acara ini dihadiri oleh  50 Peserta yang terdiri dari Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (L2MI), Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Indonesia (PTKIN),  dan Organisasi Mahasiswa di ruang lingkup UIN SGD Bandung. Turut hadir juga Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Alimatul Qibtiyah yang juga menjadi narasumber dalam webinar ini.

Panitia Acara Webinar, Hilma Atifa Ananda menjelaskan diadakan webinar ini bertujuan memberikan wawasan dan memfasilitasi ruang dialektik, memberikan kajian yang komprehensif dengan tujuan pendidikan alternatif dari wacana-wacana yang dominan. Serta memberikan gambaran mengenai pemikiran dan praktek  pergerakan yang sesuai dengan kondisi objektif.

Dalam Forum, Alimatul Qibtiyah menyampaikan berbagai materi. Ia memperkenalkan KOMNAS perempuan, “KOMNAS perempuan hadir sebagai respon terhadap  tuntutan masyarakat, anti kekerasan perempuan serta  pertanggung jawaban negara atas kekerasan yang terjadi kepada  perempuan”. Jelasnya, Rabu (17/3/2020).

Selain memperkenalkan KOMNAS Perempuan, ia pun menjelaskan terkait CEDAW. Konvensi ini menghapuskan segala bentuk deskriminasi terhadap perempuan dimana suatu instrumen standar nasional yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun 1979 dan mulai berlaku pada desember 1981.

Pada tahun 2005 tepatnya pada tanggal 18 maret, 180 negara lebih yang merupakan anggota PBB dan konvensi CEDAW menetapkan secara universal prinsip persamaan  hak antara laki-laki dan perempuan yang terangkum dalam enam bab dan 30 pasal.

Ia juga menyampaikan bahwa, RUU PKS yang menarik dan harus segera disahkan.  Dimana konstitusi mengatur jaminan dan perlindungan hak asasi yang  diatur dalam UUD “Karena memang RUU ini harus segera disahkan karena terlalu lama ditunda, sementara payung hukum yang ada tidak dapat menyelesaikan semua bentuk kekerasan”. Tambahnya.

Sambungnya, Alimatul menyampaikan bahwa pada momentum International Women’s Day bahwasanya perempuan harus faham mengenai bagaimana seharusnya perempuan menghadapi tantangan pada dunia global yang tidak terbatas oleh pandemi juga melibatkan kerentanan lain.

Salah satu Peserta webinar, Maulida Zahra Kamila, Mahasiswi  Jurusan Hukum keluarga UIN SGD merasa  bersyukur bisa mengikuti webinar ini.  “Menarik sekali acaranya, pematerinya sangat pas dengan tema yg di usung. Apa-apa yg di sampaikan pun mudah untuk di cerna dan di pahami, data yg di suguhkan pun relevan,” ungkapnya saat diwawancarai via Whats App  Kamis,(18/3/2020)

Zahra berharap walaupun dengan peserta yang sedikit, bisa membawa perubahan dan penyadaran  terhadap  hak asasi perempuan. Dia juga berharap untuk acara-acara seperti ini agar lebih ditingkatkan lagi melalui media sosial agar peserta yang mengikuti bisa lebih banyak.

Reporter : Raissa Shahifatillah/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post Sema-U Gelar Webinar Nasional Urgensi Pengesahan RUU PKS appeared first on Suaka Online.

FEBI UIN Bandung Bentuk Ormawa Intra Pertama

$
0
0
Dok.Suaka

SUAKAONLINE.COM – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN SGD Bandung membentuk Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Intra Fakultas yang pertama untuk membangun sinergitas antara birokrasi dan mahasiswa. Dalam prosesnya, FEBI membentuk Panitia Ad Hoc fakultas terlebih dahulu untuk mempersiapkan segala teknis pembentukan.

Menurut Wakil Dekan I FEBI, Deni Kamaludin, pembentukan Panitia Ad Hoc merupakan bentuk kesepakatan dari empat Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang kemudian diusulkan kepada Dekan. “Berdasarkan hasil musyawarah mufakat, demokratis dan terbuka secara bersama-sama untuk membentuk Panitia Ad Hoc. Yang di dalamnya merepresentasikan keterwakilan mahasiswa dari masing-masing Jurusan,” ujarnya, Rabu (24/2/2021).

Kemudian, pada Kamis (11/2/2021) Dekan FEBI menerbitkan Surat Keputusan (SK) dengan Nomor: B-32/Un.05/III.9/PP.00.9/02/2021 tentang Struktur Panitia Ad Hoc Pembentukan Senat Mahasiswa (Sema) dan Dewan Mahasiswa (Dema) FEBI. Dalam SK tersebut tertulis 12 nama Panitia Ad Hoc yang merupakan perwakilan dari empat jurusan.

Time Line Pembentukan

Tak lama setelah diterbitkannya SK, panitia Ad Hoc langsung mempersiapkan teknis pembentukan. Menurut Ketua Pelaksana, Aditya Permana Putra dalam proses pembentukan Sema dan Dema FEBI ada beberapa tahap yang harus dilalui. Mulai dari sosialisasi, pendaftaran, verifikasi, kampanye, hingga digelarnya Musyawarah Tinggi Mahasiswa (Musti) dan Musyawarah Mahasiswa (Musma) tingkat fakultas.   

Rangkaian acara tersebut dimulai tangal 17 Februari hingga 10 Maret 2021. “Progress yang sudah dijalani baru tahap sosialisasi pada ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) beserta delegasinya. Terkait apa saja yang sudah dilakukan Ad Hoc, beserta bagaimana tata cara pemilihan, timeline acara, dan sebagainya” tutur Adit, Sabtu (20/2/2021).

Pada tahap pendaftaran terdapat lima orang yang mendaftrakan diri untuk calon anggota Sema-FEBI. Masing-masing merupakan perwakilan dari setiap jurusan. Dari jurusan Manajemen 2 orang, Manajemen Keuangan Syariah (MKS) 2 orang, Ekonomi Syariah dan Akuntansi Syariah 1 orang. Hal tersebut disesuaikan dengan aturan rasion 1:1000.

Sedangkan untuk calon ketua Dema-FEBI terdapat 2 calon yang mendaftarkan diri yakni dari jurusan Manajemen dan MKS. Keseluruhan calon tersebut lolos pada tahap verifikasi. “Lolos semua, soalnya yang daftar itu udah minimal banget enggak kelebihan. Alhamdulillah semuanya telah terverifikasi dan ada pengawas juga dari komisi 1 Sema-U” ujar Sekretaris Adhoc FEBI, Fajar Fauzan Kemal, Kamis (4/3/2021).

Lebih lanjut, Kemal menjelaskan untuk masa kampanye dilaksanakan selama lima hari. Adapun untuk teknisnya diserahkan kepada masing-masing calon selama tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan panitia Ad Hoc. “Ketika terjadi kecurangan dalam kampanye ini sanksinya kita diskualifikasi,” tegasnya.

Pernyataan sikap Ad Hoc FEBI

Tidak lama setelah diterbitkannya berita acara hasil verifikasi bakal calon pada Minggu (28/2/2021), tersebar sebuah  press release berbentuk dokumen mengenai kejanggalan pembentukan organisasi mahasiswa(Ormawa) intra FEBI pada Selasa (2/3/2021) malam. Dalam rilis tersebut terdapat beberapa tuntutan yang ditujukan kepada Panitia Ad Hoc FEBI.

Munculnya rilis tersebut sempat menimbulkan kegaduhan di internal FEBI. Selaku Ketua Ad Hoc, Adit beserta jajaran ketua HMJ langsung menghadap kepada pihak Dekanat untuk membicarakan hal tersebut. “Kami dari internal Ad Hoc langsung merundingkan apa saja yang harus dievaluasi. Besoknya, kita datang bersama empat ketua HMJ dan juga ditemani dari komisi 1 Sema-U,” jelasnya saat diwawancarai via WhatsApp, Kamis (4/3/2021).

Dalam pertemuan tersebut Adit menyebutkan pihak Dekanat memerintahkan agar Pantia Ad Hoc tetap melanjutkan tugasnya. Pun pihaknya sangat terbuka jika pihak terkait ingin melakukan mediasi. “Dekanat meminta kepada ketua-ketua HMJ untuk melahirkan narasi-narasi yang baik. Karena pada hari ini Ad Hoc tidak melakukan kesalahan, maka lanjut aja terus sampai tuntas,” tutupnya.

Reporte : Anita Dewi dan Nur Alfiyah/Suaka

Redaktur : Fuad Mutasim/Suaka

The post FEBI UIN Bandung Bentuk Ormawa Intra Pertama appeared first on Suaka Online.

Bersinergi untuk FEBI yang Unggul dan Kompetitif

$
0
0
Dok.Suaka

SUAKAONLINE.COM – Panitia Ad Hoc Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) menggelar Musyawarah Tinggi Mahasiswa Tingkat Fakultas (Musti-F) dan Musyawarah Mahasiswa Tingkat Fakultas (Musma-F) di Gedung Language Center (LC) lantait empat pada Selasa (9/3/2021) dan Rabu (10/3/2021). Acara ini dihadiri oleh delegasi Senat Mahasiswa Universitas (Sema-U), Dewan Mahasiswa Universitas (Dema-U), Dema-F, Sema-F, jajaran ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan delegasi lainnya.

Pada forum Musti-F, terpilih Chefi Abdul Latif  dari Akuntansi Syariah sebagai formatur Sema-FEBI berdasarkan hasil musyawarah mufakat anggota Sema FEBI lainnya. Sedangkan pada Musma-F, terpilih Nabil Muhammad Alawi dari jurusan Manajemen Keuangan Syariah (MKS) sebagai formatur Dema FEBI yang dipilih melalui pemungutan suara.

Sebagai langkah awal, Chefi akan membuka jalur komunikasi dan koordinasi dengan mahasiswa untuk menentukan arah gerak Sema-FEBI. Selain itu, dirinya juga akan berusaha menciptakan sinergitas setiap jurusan dengan kultur yang berbeda-beda.

“Dari komunikasi ini kita akan mengetahui kultur-kultur yang ada disana seperti apa. Sehingga itu menjadi satu bahan bagi saya menciptakkan sinergitas heterogen, keberagaman dan sebagainya. Saya secara pribadi akan terjun ke lapangan menggunakan metode analisis sosial melihat bagaimana karakter mahasiswa FEBI,” ujarnya saat diwawancara Selasa (9/3/2021).

Lain halnya dengan Chefi, formatur Dema-Febi terpilih, Nabil akan melakukan staffing terlebih dahulu sebelum nantinya menentukan program kerja. Tak luput, dirinya akan berkoodinasi dengan lembaga jurusan untuk menyerap segala bentuk aspirasi dari mahasiswa. Selain sebagai media kritik, menurutnya hal tersebut akan menimbulkan manfaat bagi internal FEBI.

Untuk memperluas jaringannya, Nabil berencana akan menjalin komunikasi hingga skala Nasional. “Kita berkecimpung di wilayah dua bersama dengan FEB Universitas Insonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), UIN Banten, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Cirebon. Nantinya akan ada jalur komunikasi dan koordinasi yang aktif dan juga berkesinabungan dari seluruh elemen,” jelasnya Kamis, (11/3/2021).

Ketua Pelaksana Ad Hoc, Adiya Permana mengucap syukur atas terpilihnya dua formatur yakni Chefi dan Nabil. Dirinya pun merasa bahagia karena berperan sebagai salah satu penggagas Sema-Dema FEBI pertama. Adit berharap ormawa intra fakultas tersebut dapat menjadi wadah aspirasi mahasiswa sekaligus membawa FEBI ke arah yang lebih baik.

“Semoga menjadi ormawa yang aspiratif, berprogress menuju yang lebih baik, dan menjadi mitra kerja bersama HMJ, Dekanat, ataupun mahasiswa. Sehingga semuanya dapat bersinergis untuk tetap keren dalam menjaga nama baik fakultas,” tutupnya.

Reporter : Anita Dewi dan Nur Alfiyah/Suaka

Redaktur : Fuad Mutasim/Suaka

The post Bersinergi untuk FEBI yang Unggul dan Kompetitif appeared first on Suaka Online.

DPR Ditebang, Mahapeka: “DPR Harus Rindang Lagi”

$
0
0
Dok.Suaka

SUAKAONLINE.COM – Satu dari tiga pohon Beringin di samping Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) atau yang lebih dikenal dengan Di bawah Pohon Rindang (DPR) ditebang pada Senin (15/3/2020). Satu pohon Beringin terlihat telah gundul namun masih menyisakan batang dan akarnya.

Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Kelestarian Alam (Mahapeka) Ari Rahmat Yunast membenarkan kabar tersebut. Ia mengaku mengetahui salah satu pohon Beringin di DPR telah ditebang pada Senin sore dari salah satu rekan Mahapeka. Kabarnya penebangan dilakukan saat Senin siang. Keesokan harinya, ia mengunjungi DPR dan sedang dilakukan penebangan lanjutan. Ia pun memberhentikan aktifitas penebangan tersebut.

“Akhirnya saya datang ke sana, karena yang bisa dilakukan hanya disetop. Kita datang ke sini mau setop penebangan di kampus. Kita tanyain alasannya kenapa? Dengan alasan gedung yang di dekat DPR itu pengecatan setahun sekali sedangkan biasanya gedung yang lain lima tahun sekali. Terus kata saya begini, “dilihat dari urgensi, bapak, mending lebar cat atau ruang terbuka hijau gak ada?” ceritanya pada Suaka saat ditemui di Gang Kujang, Sabtu (20/3/2021).

Bipra, begitu ia disapa, menolak keras atas kejadian penebangan pohon dan perusakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) kampus UIN SGD Bandung yang semakin sedikit. Di hari yang sama, ia menemui Kepala Bagian Umum untuk menanyakan alasan penebangan dan melakukan penuntutan. Pihaknya menuntut dilakukannya audiensi atas kejadian yang telah terjadi.

Selain itu, ia menuntut kepada pihak Aljamiah untuk melakukan penggantian perusakan fasilitas dan perusakan RTH dan meminta upaya agar salah satu pohon beringin di DPR yang telah ditebang dapat tumbuh dan rindang seperti sedia kala. “Akhirnya saya tuntut untuk diadakannya audiensi. Dan tuntutan saya itu, gak mau tau DPR harus tumbuh lagi dengan metode apa pun, gak apa, yang penting tumbuh lagi,” tambahnya.

Staf bagian Humas UIN SGD Bandung, Muhammad Helmi Kahfi menyangkal bahwa aktifitas penebangan pohon beringin di DPR dilakukan dengan tujuan pemangkasan bukan untuk mematikan. Aktfitas tersebut pun dilakukan karena ada permintaan dari pihak fakultas yang mengaku mengganggu kenyamanan ruangan dan gedung.

“Tapi tujuan pemangkasan itu bukan mematikan. Kita mencoba meminilasir dahan-dahan besar jangan sampai merusak gedung. Mumpung lagi kuliah online. Nanti mudah-mudahan ketika offline sudah tumbuh dahan-dahan dan daun-daun yang baru, nanti dia akan rindang lagi,” ungkapnya kepada Suaka saat ditemui di ruang kejanya, Jumat (19/3/2021).

Bipra mengamini jika aktifitas yang dilakukan tersebut dengan tujuan perawatan. Namun, pihaknya berharap ada koordinasi dan pertanggung jawaban dengan penanaman pohon kembali dan penggantian fasilitas. “Kita butuh pengganti oksigen sebelum DPR itu rindang kembali. Terus minta dilibatkan Mahapeka untuk RTH. Nanti kita akan mendata pepohonan di kampus. Soalnya kalau dari segi historis, pohon DPR itu ditanam sama pendiri kami, angkatan pertama Mahapeka.” Tutupnya.

Reporter : Awla Rajul/Suaka

Redaktur : Fauzan Nugraha/Suaka

The post DPR Ditebang, Mahapeka: “DPR Harus Rindang Lagi” appeared first on Suaka Online.


Manfaat dan Kegunaan Hutan

$
0
0

SUAKAONLINE.COM, Infografis – Pada tanggal 21 maret diperingati hari hutan sedunia yang telah disahkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2012. Diperingatinya hari hutan seduia sebagai bentuk penyadaran terhadap masyarakat luas akan pentingnya menjaga hutan, baik itu dari skala nasional maupun internasional.

Manfaaat hutan tentu saja dapat kita rasakan baik secara langsung atau tidak. Misalnya dalam suatu wilayah perkotaan mungkin akan terasa lebih panas dibandingkan dengan sebuah pedesaan yang masih banyak pepohonan.

Salah satu fungsi pohon adalah memproduksi oksigen dan menyerap karbon dioksida. Seseorang memerlukan oksigen dalam sehari sekitar 0,5 kg oksigen untuk bernafas. Sedangkan satu batang pohon memproduksi 1,2 kg oksigen perhari. Jika hutan yang tentunya mempunyai banyak pohon, terus ditebang maka berapa banyak orang yang kehilangan jatah menghirup oksigen perharinya.

Untuk penyerapan kabondioksida, satu batang pohon menyerap 14 kg karbondioksida pertahunya. Karena pada dasarnya dalam proses fotosintetis tumbuhan membutuhkan karbondioksida yang merupakan salah satu penyebab perubahan iklim dan pemanasan global.

Selain itu di dalam hutan juga terdapat banyak sekali makhluk hidup yang memanfaatkan hutan sebagai sumber kehidupan atau mencari makan. Populasi satwa liar pada tahun 2020 mengalami penurunan sekitar 68 persen sejak tahun 1970. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya hutan yang ditebang dan pemburuan terhadap satwa liar.

Hutan juga bukan hanya menjadi rumah untuk hewan saja melainkan bagi manusia juga. Sekitar 900.000 suku masih hidup di dalam hutan dan menjadikan hutan sebagai rumah dan tempat mencari makan. Misalnya Suku Togutil atau yang sering disebut juga Suku Tobelo yang hidup dipedalaman hutan Tayawi, Maluku Utara.

Juga adanya hutan di pinggiran sungai atau danau akan meningkatkan resapan air disekitarnya. Salah satu penyebab banjir adalah kurangnya resapan air, ketika hujan lebat, sungai dengan pepohonan yang sedikit tidak akan bisa menampung volume air yang masuk sehingga meluap dan menyebabkan banjir.

Pada dasarnya setiap pohon akan menyerap air untuk melakukan fotosintesis. Juga, akar pohon menyediakan ruang untuk air di dalam tanah. Air akan terserap kedalam tanah dan masuk pada ruang yang diciptakan oleh pohon, sehingga saat hujan lebat turun pohon akan mengurangi jumlah air yang dibuang ke danau atau sungai. Dengan fungsinya pohon sebagai  penyerap air, tentu saja ini akan dapat mengurangi terjadinya banjir.

Sumber : pmiaceh.or.id, lingkunganhidup.co, mongabay.co.id, kompas.com, suara.com, merdeka.com

Peneliti : Fauzan Nugraha/Suaka

Desain : Sini Hannah Alaydrus/Suaka

The post Manfaat dan Kegunaan Hutan appeared first on Suaka Online.

Awal Mula Konflik Kejahatan Perang di Palestina

$
0
0

SUAKAONLINE.COM, Infografis – International Criminal Court (ICC) atau Mahkamah Pidana Internasional, memulai penyelidikan terkait kejahatan perang Israel di wilayah Palestina. Terutama atas tindakan militer Israel dan pembangunan permukiman Yahudi di tanah yang direbut pada Perang Arab-Israel tahun 1967.

Dilansir dari detik.com, Kepala Jaksa Penyidik Mahkamah Pidana Internasional, Fatou Bensouda mengatakan penyelidikan itu akan dilakukan secara independen, tidak memihak, objektif, dan tanpa rasa takut atau pilih kasih.  Kemudian, Mahkamah Internasional yang dibentuk pada tahun 1940 itu juga menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki yurisdiksi dalam kasus-kasus kejahatan perang. Tetapi, klaim itu ditolak oleh Amerika Serikat dan Israel.

Otoritas Palestina menyambut baik keputusan Mahkamah yang berkantor di Den Haag tersebut. Dan berharap penyelidikan itu akan mencapai akuntabilitas dan keadilan. Sebaliknya, Israel lewat perdana menterinya menganggap keputusan ICC sebagai serangan kepada Pemerintah Israel dan juga serangan terhadap seluruh rakyatnya. Ia juga mencoba menggeser isunya menjadi sebuah tindakan “anti-semitisme” yang dilakukan oleh dunia Internasional.

Palestina memilih Juni 2014 sebagai awal penyelidikan, bertepatan dengan kekerasan bersenjata di Jalur Gaza. Menurut perkiraan PBB, dalam pertempuran itu lebih dari 2.200 warga Palestina, termasuk diantaranya 1.500 warga sipil, tewas oleh Israel. Sementara di kubu Israel, sebanyak 67 tentara dan enam warganya tewas.

Setelah dilakukan investigasi, terungkap dasar yang masuk akal untuk meyakini bahwa kejahatan perang terjadi dalam pertempuran. Sebuah fakta menunjukan ada dasar untuk meyakini bahwa dalam konteks pendudukan Israel di tepi barat, pejabat Israel telah melakukan kejahatan perang.

Palestina semakin terpuruk dalam berhadapan dengan Yahudi Israel. Sedangkan migrasi dunia ke Israel juga bertambah fantastis. Awal berdiri pada tahun 1948, Israel memiliki penduduk sebanyak 650.000 orang. Dan pada tahun 2000 bertambah menjadi 4.947.000 orang. Rasa persaudaraan yang tumbuh dan berkembang akan menjadi alternatif utama dalam pemecahan masalah Palestina hari ini dan di masa mendatang.

Sumber           : Jurnal MIQOT, detik.com, kompas.id

Peneliti            : Rayza Fauzan Al Habsy/ Magang

Desain             : Siti Hannah Alaydrus/Suaka

The post Awal Mula Konflik Kejahatan Perang di Palestina appeared first on Suaka Online.

HMJ Sosiologi Gelar Webinar Bahas Pendidikan Pasca Pandemi

$
0
0
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi UIN SGD Bandung gelar webinar dengan tema “Masa Depan Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Paradigma Sosiologi” melalui Zoom Meeting pada Rabu, (24/3/2021). (Gemilang Yusrima Renic/Suaka)

SUAKAONLINE.COM – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi UIN SGD Bandung menggelar webinar nasional melaui Zoom Meting pada Rabu, (24/3/2021). Acara ini mengangkat tema “Masa Depan Pendidikan Pasca Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Paradigma Sosiologi”.

Ketua pelaksana, Nur Salim mengatakan webinar ini merupakan rangkaian program kerja departemen Pengembangan Intelektual HMJ Sosiologi. Adapun tujuan pelaksanaannya ialah untuk membangkitkan kesadaran mahasiswa. Khususnya bagi mahasiswa sosiologi agar lebih peka terhadap realitas sosial di era pandemi.

“Kami berniat untuk mengetahui segala sebab maupun dampak daripada pandemi melalui paradigma sosiologi. Melalui fenomena tersebut, kami harap dapat menyadarkan kalangan civitas akademika khususnya di jurusan sosiologi. Tentang realitas sosial saat ini yang tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi tidak hanya masalah kesehatan,” ungkapnya pada Rabu, (24/03/2021). 

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Jurusan Sosiologi, Kustana dan Ketua HMJ Sosiologi, Agam Nulhakim. Dalam sambutannya, Kustana menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya webinar tersebut. Menurutnya, tema yang diangkat merupakan salah satu pembahasan yang menarik.

“Saya kira ini adalah webinar yang cukup baik dan menarik. Tentu pandemi Covid-19 ini menjadikan atau mendorong sebuah perubahan besar dalam tatanan sosial kita. Termasuk tatanan sosial budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan,” ujar Kustana dalam sambutan.

Acara yang dihadiri oleh 325 peserta ini menghadirkan tiga narasumber ahli dibidangnya. Diantaranya adalah Dosen Sosiologi UIN SGD Bandung Dede Syarif, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi dan Direktur Utama PT. Sinergi Riset Nusantara Eko Arief Nugroho.

Ketiganya membahas permasalahan pendidikan dengan topik yang berbeda. Salah satunya pembahasan mengenai dampak sosiologis pandemi Covid-19 dan prediksi masyarakat post pandemi dalam dunia pendidikan yang disampaikan oleh Dede Syarif.

Dengan menggunakan metode imajinasi sosiologi, Dede mengatakan dampak dari pandemi Covid-19 ini adalah adanya disrupsi yang masif dan juga perubahan persepsi dalam dunia pendidikan. Hal ini, terutama dalam lingkup lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi, pesantren dan lainnya.

“Persepsi masyarakat terhadap dunia pendidikan juga akan berubah. Dan nanti kita akan menghadapi berbagai kenyataan bahwa ada banyak orang yang tidak mengikuti dunia pendidikan (secara formal). Akan tetapi memiliki kemampuan yang sama dan juga bisa berkompetisi dengan orang-orang yang mendapatkan gelar dan sertifikat dari dunia pendidikan,” jelasnya.

Sementara itu, Eko Arief Nugroho menyebutkan harus ada perubahan yang radikal dalam sistem pendidikan Indonesia. Hal tersebut diangap perlu untuk menghadapi tantangan di dunia pendidikan pasca pandemi. Untuk itu, menurut Eko diperlukan peran dari orang tua untuk membimbing anak dalam proses belajar.

Di akhir, Eko berharap perubahan radikal ini dapat segera dilakukan, melihat kekhawatirannya terhadap sikap dan kualitas generasi mendatang. “Sekarang aja, generasi yang sekarang menjabat, rentetan koruptornya luar biasa, apalagi generasi yang nanti, saya gak membayangkan kalau sistem pendidikan kita tidak ada perubahan yang radikal. Itu pikiran saya,” tutupnya.

Reporter         : Gemilang Yusrima Renic/Suaka

Redaktur        : Fuad Mutashim/Suaka

The post HMJ Sosiologi Gelar Webinar Bahas Pendidikan Pasca Pandemi appeared first on Suaka Online.

Pengumuman SNMPTN 2021, UIN Bandung Terima 705 Mahasiswa Baru

$
0
0
Dok.Suaka

SUAKAONLINE.COM – Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN) 2021 pada Senin, (22/3/2021) sore. Melalui laman resminya, disebutkan sebanyak 110.459 siswa dinyatakan lolos seleksi. Jumlah tersebut meliputi seleksi di total 126 perguruan tingi.

Dari total 10. 307 pendaftar yang memilih, UIN SGD Bandung menerima sebanyak 705 siswa. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang menerima 692 siswa untuk jalur SNMPTN. Persentase kuota jalur SNMPTN tersebut disesuaikan dengan kebijakan nasional, yakni sebanyak 30 persen. Karena meningkatnya peserta yang mengikuti seleksi maka penerimaannya pun meningkat.

Untuk jumlah siswa yang diterima dari masing-masing fakultas ialah 228 siswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 188 siswa dari Fakultas Sains dan Teknologi, 94 siswa dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 81 siswa dari Fakultas Adab dan Humaniora, 60 siswa dari Fakultas Psikologi dan 54 siswa dari Fakultas Syariah dan Hukum.

Adapun program studi yang diikutsertakan dalam SNMPTN 2021 sebanyak 16 program studi. Dengan masing-masing siswa yang diterima; Administrasi Publik 67 siswa, Ilmu Politik 27 siswa, Manajemen 67 siswa, Sosiologi 67 siswa, Ilmu Komunikasi Konst. Humas 40 siswa, Ilmu Komunikasi Konst. Jurnalistik 54 siswa, Sastra inggris 81 siswa, Psikologi 60 siswa,  Ilmu Hukum 54, Agroteknologi 27 siswa, Biologi 27 siswa, Fisika 13 siswa, Kimia 27 siswa, Matematika 27 siswa, Teknik Elektro 27 siswa dan Teknik Informatika 40 siswa.

Staf bagian Humas UIN SGD Bandung, Muhammad Helmi Kahfi menyebutkan ada dua tahap yang harus dilakukan setelah dinyatakan lolos yakni registrasi dan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Ada dua tahapan dalam kelulusan SNMPTN di UIN SGD Bandung, tahap pertama yaitu registrasi atau pengisian biodata, yang mana registrasi ini dijadikan dasar penentuan UKT. Untuk tahapan yang kedua adalah penentuan dan pembayaran UKT,” paparnya, Rabu, (24/3/2021).

Selain itu, Helmi menjelaskan jika tidak melakukan registrasi akan dijatuhkan UKT kategori 7. Dan apabila tidak membayar yang UKT 7, maka akan gugur secara personal. Dengan sanksi tidak boleh mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN). Begitu pun dengan pihak sekolah terkait akan dikenakan sanksi dari panitia penyelenggara.

Selanjutnya, bagi mahasiswa yang lolos jalur SNMPTN diharuskan melakukan pengisian biodata melalui website http://pmb-daftar.uinsgd.ac.id  mulai tanggal 23 Maret 2021 Pukul 14.00 WIB sampai dengan tanggal 26 Maret 2021 Pukul 23.59 WIB. Dilanjut dengan penetapan UKT pada tanggal 30 Maret 2021 dan pembayaran UKT pada tanggal 31 Maret 2021-6 April 2021 melalui Bank Jabar Banten Syariah (BJBS). Dan jika ada perubahan timeline akan diinfokan di website resmi PMB UIN SGD Bandung.

Salah satu calon mahasiswa baru jurusan Ilmu Komunikasi Kons. Humas, Imam Baihaqi mengucap rasa syukur bisa diterima di UIN SGD Bandung. Menurutnya, UIN SGD Bandung merupakan salah satu pilihan universitas favorit di Indonesia. Untuk masalah registrasi Imam tak menemukan kendala sama sekali.

“Alhamdulilah, berkat kekuatan jalur langit. Seneng diterima di UIN SGD Bandung, meski awalnya sempat minder dan takut mengecewakan orang-orang yang udah support saya. Dan cukup bangga juga keterima di salah satu kampus favorit yang pergaulannya aman dan letaknya tidak begitu jauh,” tuturnya.  

Reporter         : Salsabyla Farihati/Suaka

Redaktur        : Fuad Mutashim/Suaka

The post Pengumuman SNMPTN 2021, UIN Bandung Terima 705 Mahasiswa Baru appeared first on Suaka Online.

Terapi Konversi: Psikoterapi untuk Mengubah Orientasi Seksual

$
0
0

SUAKAONLINE.COM, Infografis – Konsepsi homoseksualitas sebagai masalah moral atau penyakit telah ada di banyak masyarakat sepanjang sejarah. Hal ini memunculkan asumsi untuk menormalkan perilaku yang dianggap cacat moral melalui terapi. Terapi konversi diyakini dapat membantu orang-orang gay, lesbian dan biseksual untuk mengubah orientasi seksual mereka dari homoseksual (penyuka sejenis) menjadi heteroseksual (penyuka lawan jenis). 

Pada tahun 1900-an Endokrinolog Wina Eugen Steinach mengawali Metode terapi ini. Mentransplantasi testis dari lelaki “normal” ke buah zakar pria gay sebagai upaya untuk membebaskan mereka dari hasrat ketertarikan seksual sesama jenis dan upaya ini gagal total. Sepanjang tahun 1960 hingga 70-an, terapi konversi menggunakan kejut listrik hingga kejang dengan efek samping hilang ingatan. Memberi pasien obat perangsang mual sambil menunjukkan mereka gambar porno sesama jenis serta membakar jari-jari pasien.

Tujuan terapi seperti itu agar mereka bisa mengaitkan homoseksualitas dengan trauma pengalaman yang tidak menyenangkan (siksaan). Nihil, bukannya menghilangkan homoseksualitas, malah memperparah kondisi mental pasien karena trauma. Terapi Psikoanalisis dan bedah otak juga tetap dilakukan walaupun tetap gagal. Di beberapa negara, praktik konversi masih terus dilakukan walau tidak ada bukti ilmiah dan keberhasilan.

Menurut direktur American Psychiatric Association (APA), Saul M Levin menyebutkan bahwa lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) merupakan pengaruh komponen biologis antara interaksi genetik (DNA dll), hormon, dan lingkungan . Singkatnya, tidak ada bukti ilmiah bahwa orientasi seksual entah itu gay atau heteroseksual adalah suatu kehendak bebas.  Hal ini di sepakati pula oleh Pakar Neurologi Indonesia, dr. Ryu Hasan yang mengatakan bahwa LGBT bukanlah sebuah gangguan atau penyakit. Jadi, tidak ada langkah untuk terapinya.

Dalam studi “Changing Sexual Orientation: A Consumers Report” (2002) yang mewawancarai dan mengevaluasi 202 partisipan dalam terapi konversi, ditemukan 176 partisipan maraca terapi ini gagal dan memiliki efek samping jangka panjang. Seperti depresi, bunuh diri pikiran, hubungan yang rusak dengan keluarga dan teman, kehilangan kepercayaan pada agama dan perasaan dikhianati oleh pemimpin agama. Sedangkan 8 orang merasa “berhasil berubah”. Hanya saja, 7 di antaranya merupakan konselor terapi konversi itu sendiri.

San Francisco State University pada 2010 menemukan bahwa remaja LGBT yang identitasnya ditolak atau melalui terapi konversi 8,4 kali lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri, dengan tingkat depresi 5,9 kali lebih tinggi, dan berisiko tertular HIV. Penyakit menular seksual lainnya 3,4 kali lebih tinggi dibandingkan remaja LGBT yang diterima oleh lingkungannya. Oleh karena itu, praktik terapi konversi telah ditolak oleh berbagai asosiasi psikologi dan psikiatri.

Efek negatifnya mencakup hilangnya hasrat dan kecenderungan seksual, depresi, gangguan kecemasan, dan bunuh diri. Hinga kini, Committee Against Torture PBB belum mengategorikan terapi konversi sebagai salah satu jenis bentuk penyiksaan yang kejam dan tidak manusiawi. Namun, National Center for Lesbian Rights (NCLR) telah mengajukan proposal untuk PBB mempercepat keputusan mereka.

Sumber           : Tirto.id, Hellosehat.com, dan Kompas.com

Peneliti            : Chamid Nur Muhajir/Suaka

Desain             : Siti Hannah Alaydrus/Suaka

The post Terapi Konversi: Psikoterapi untuk Mengubah Orientasi Seksual appeared first on Suaka Online.

Viewing all 968 articles
Browse latest View live